HIKARI - 18

442 25 7
                                    

"Malaikat kecil itu tersenyum, memberikan ketenangan jiwa. Matanya sendu namun terdapat kebahagiaan disana. Sayap terbentang seakan ia siap terbang menuju khayangan. Perih saat melihat sayapnya tak sempurna..."

.

.

.

*HIKARI*

masamuneRei

story editor Shin

.

.

.

Semilir angin musim panas masuk melalui jendela kamar yang terbuka, mengusik ketenangan Yoshiki yang sedang tertidur dengan pulasnya. Hidungnya mendengus sembari matanya mengerjap-ngerjap memaksa terbuka meski sebenarnya ia masih mengantuk, lebih tepatnya masih lelah akibat perjalanan pulang dari tempat Shuuto pagi tadi.

Yoshiki hendak bangkit, namun tubuhnya tertahan sesuatu, perlahan ia menoleh pada seorang anak kecil yang tengah memeluknya masih dalam posisi terlelap.
“Taniyan… Aku ingin ice cream~” Bisik anak itu namun matanya masih tertutup sempurna. “Hayato…” Panggil Yoshiki pelan. Bibir Yoshiki tersenyum sambil tangannya perlahan menyisir rambut Hayato.

Yoshiki masih pada posisinya sampai si kecil Hayato perlahan bergerak. Matanya perlahan mengerjap-ngejap untuk terbuka.
“Hai Hayato.” Ucap Yoshiki saat tatapan mereka bertemu. Hayato tersenyum sambil masih mengusap kedua matanya. “Sudah pagi ya Taniyan?” Tanya Hayato kemudian. Yoshiki melihat jam tangannya sesaat, “Masih jam setengah empat sore.” Jawab Yoshiki.

Sedetik kemudian terdengar suara dari perut Yoshiki dan Hayato. Mereka berpandangan sesaat lalu tertawa setelahnya. “Hayato lapar?” Tanya Yoshiki yang dibalas anggukan cepat oleh Hayato.
“Jaa.. Jaa kita bangun lalu makan.” Ujar Yoshiki sambil menggiring Hayato untuk bangkit dari tempat tidur.

Yoshiki menuju dapurnya yang terletak tak jauh dari kamar utama. Hayato mengikuti dari belakang. “Hayato tunggu saja di meja makan.” Ujar Yoshiki saat melihat Hayato sudah menarik bangku dibelakangnya. “Tapi aku ingin membantu Taniyan.” Balas Hayato sedih. Yoshiki menjajarkan tubuhnya dengan Hayato. “Tidak apa, Hayato tunggu saja di meja makan. Biar aku yang melakukannya sendiri.” Hayato pun menurut dan kakinya melangkah ke arah meja bar yang menyatu dengan furniture dapur.

Yoshiki membuka kulkas dan mengambil beberapa sayuran untuk dijadikan makanan. Ia tidak boleh memberi makanan yang tidak sehat untuk Hayato. Untungnya saja Yoshiki selalu menyiapkan bahan makanan didalam kulkasnya.

"Sup Miso sepertinya tidak masalah." Gumam Yoshiki sembari menatap bahan makanan yang berada ditangannya.

Perlahan dia menaruh bahan makanannya diatas meja dapur, mata bulat Hayato mengikuti setiap gerakan Yoshiki dengan penuh rasa penasaran. Dagunya disandarkan pada kedua punggung tangannya yang ia tangkupkan diatas meja, kepalanya sedikit bergoyang ke kanan dan ke kiri seirama dengan gerak kakinya yang mengapung.

Hayato menyenandungkan Shinsekai Yori dengan ceria sambil masih mengamati Yoshiki. Yoshiki menghentikan gerakannya dengan tiba-tiba.

"Kenapa Taniyan?" Hayato bertanya-tanya, wajah Yoshiki terlihat aneh. Yoshiki menggeleng pelan.

HIKARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang