“Gue ada acara,”
“Acara apaan?”
“Biasa, acara keluarga.”
“Di mana? Gedung kayak biasa?”
“Gak, sekarang di hotel.”
Berbicara tentang hotel, Jinyoung teringat dengan Aluna.
Sudah sebulan lebih sejak kejadian malam itu, mereka tidak pernah bertemu lagi.
Bukan tidak mau bertemu, Jinyoung berusaha mencari Aluna namun tidak kunjung menemukannya.
“Lo mau ikut?”
“Kapan? Hotel mana?”
“Besok, jam sembilan malem. Itu, di hotel si lumba.”
"Okelah,"
Guanlin pergi meninggalkan ruang kerja Jinyoung.
Jinyoung masih bisa dibilang 'Galau' istilahnya.
Lamunan Jinyoung terbuyar oleh suara dering hpnya.
Melihat nama di layar sentuh itu, Jinyoung berpikir dua kali untuk mengangkatnya. Namun, dengan berat hati Jinyoung tetap mengangkatnya.
“Halo?”
“Ada apa?”
“Bisa ketemu?”
“Gak.”
“Please, ini penting.”
Jinyoung tersenyum kecil, “apa ada yang lebih penting dari kerjaan di kantor?”
“Jangan ngaco deh lo,”
Jinyoung melebarkan senyumnya, “yaudah gue tutup.”
“Eeh, jangan! Please gue lagi butuh tempat sampah.”
Jinyoung berdecih, memangnya dia apa disebut tempat sampah segala.
“Yaudah, Rosié Café jam makan siang kantor.”
Tut
Jinyoung memutuskan sambungannya sepihak tanpa menunggu balasann dari sana.
Ia masih bingung, kenapa ia susah sekali menatap kenyataan. Faktanya, Aluna meminta berpisah bukanlah sebuah lelucon.
❁ཻུ۪۪⸙
“Udah Ibu bilang beberapa kali, kamu harus tinggalin dia!”
Daniel menguap tidak sopan di hadapan kedua orangtuanya. Masih saja mengikutcampuri urusan pribadinya.
“Euigeon!”
Daniel mendelik, rasanya ia ingin mencekik setiap orang yang memanggilnya seperti itu.
“Ck. Dengerin bu, saya tau yang namanya orangtua pasti punya hak buat ikut campur, sesekali. Tapi ini urusan pribadi saya, Ibu ataupun Ayah gak berhak ikut campur.”
“Gak berhak katamu? Aku ini Ibu kamu! Ibu gini karena pengen kamu bahagia.”
“Terus mentang-mentang Ibu itu Ibu saya, Ibu berhak ngatur saya seenaknya?” Daniel berdiri dan menatap tajam kedua orangtuanya.
“Lagian belum tentu dengan saya ninggalin pacar saya, saya bakal bahagia dengan pilihan ibu.” Lanjut Daniel.
Ayahnya, masih tetap saja terlihat tenang walau urat-urat di sekitar lehernya mulai menonjol.
![](https://img.wattpad.com/cover/118543018-288-k107481.jpg)