Chapter: Never Been Overlooked

4.2K 386 85
                                    

Guanlin melirik Jinyoung dan Aluna bergantian. Terus seperti itu, Guanlin melakukan nya dengan cepat.

Daniel hanya menaikkan alisnya bingung, sudah saling mengenal, eh?

“Kalian udah kenal?”

Jinyoung menatap Daniel, ia menyorot lemah.

“Lo ...”

“Hm?”

“Aluna-Lo-?”

“Iya.” Daniel menjawabnya mantap ketika tahu apa yang akan Jinyoung katakan.

Bugh!

Gerakan Guanlin yang tiba-tiba tidak bisa diprediksi Daniel. Daniel terbanting ke belakang, ia menatap Guanlin bingung. Apa ia sudah melakukan kesalahan?

“Apa-apaan lo?”

“Lo yang apa-apaan! Lo macarin cewek rendahan macem dia? Hah?” Teriakan Guanlin menarik perhatian semua tamu.

Aluna yang melihat Daniel dipukul, langsung mendekatinya dan membantunya berdiri.

Ruangan itu, sunyi senyap. Lebih memilih menyaksikan daripada menjadi korban salah pukul Guanlin.

Jinyoung tidak memperdulikan itu, Jinyoung lebih memilih melihat Aluna yang kini sedang memegang erat tangan Daniel.

Hatinya sesak. Itu yang ia rasakan sekarang.

Tak mempedulikan Guanlin dan Daniel, Jinyoung mendekat dan menarik tangan Aluna pergi meninggalkan ruangan itu.

Daniel melihatnya namun tidak bisa menahannya. Tubuhnya kaku.

Apakah, ia telah memiliki apa yang seharusnya masih menjadi milik Jinyoung?

Ia menatap Guanlin yang tengah berusaha mengejar Jinyoung dan Aluna.

Daniel tersenyum miring, mengusap rambutnya lalu melangkah kecil sambil memasukan kedua tangannya ke dalam saku mengikuti Jinyoung membawa Aluna pergi.

Kalau ditaburi dengan bumbu berkhianat, akan lebih menyenangkan, bukan?

❁ཻུ۪۪⸙

Aluna menghempaskan tangan Jinyoung, ia mengusap pergelangan tangannya yang memerah.

Jinyoung menyorot Aluna tajam

( kira kira seperti itu lah, eh iya model rambut bjy gitu ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( kira kira seperti itu lah, eh iya model rambut bjy gitu ya. )

“Kamu, ninggalin aku demi Daniel?” Jinyoung memicing tajam, ia membawa Aluna ke tempat parkir.

Jinyoung berusaha melihat kedua bola mata Aluna, namun Aluna memalingkan wajahnya ke mana saja asal bukan Jinyoung.

Aluna tidak berniat menjawab, sementara Jinyoung masih memandang Aluna tajam.

Hotel Service TipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang