Waktu sudah menandakan pukul 10:15
Rani melangkahkan kaki menuju kamarnya,sambil menyanyikan lagu Armada Asal Kau Bahagia,dengar suara kecil seakan berbisik.
Baring,dengan memainkan permainan jellybast.
"Ah bosan gue"melepas ponselnya.
Rani tersenyum lebar,mengigit bibirnya seakan gigi gingsungnya itu mulai kelihatan.
"Ya Allah, kenapa gue jadi kaya gini sih"kedua tangannya di arahkan ke keningnya.
"Oh tidak,Ranii lo jangan sampe baper,lo kan baru kenal dia, masa secepat itu lo jatuh cinta sama dia, oh gak,gak,gak mungkin,pokoknya sebagai wanita gue harus cuek supaya dia makin penasaran, hhaha. Wanita itu mencoba meyakinkan dirinya, kalau dia itu harus jual mahal.
------------------------
Matahari mengintip dibalik jendela. Rani sama sekali belum membuka matanya untuk bangun,dia masih tertidur nyenyak alarm pun sudah membangunkannya seakan tak sadarkan diri,kalau hari sudah mulai siang.
Ring Sms ponselnya berbunyi, pesan masuk dari Tika sahabatnya. Isi dari pesan tersebut, sahabatnya mengatakan bahwa sebentar jam 3 siang mereka harus berangkat ke Kendari untuk mengurus berkas di Fakultas mereka masing-masing.
Wanita yang lulus di jurusan jurnalistik ini,bangun dengan mata yang belum terlalu terbuka, dan koneksi yang blum sadar, membaca isi pesan dari sahabatnya.
"Haaaaaa masuk jam 3 siang"Rani mengucek matanya.
"Aduuuhhh malas banget gue"
" mana pakaian yang gue cuci blom kering lagi, yah mudah2an sbentar kering,supaya gue bisa masuk".
Rani langsung bangun dan menuju ke kamar mandi.
Usai berpakaian Rani langsung ke dapur mencari sarapan pagi, dia pun heran ternyata sarapan sudah tersedia di atas meja."Loh tumben makanan udah siap" dengan melihat di sekelilingnya.
"Mama mana ya, pagi-pagi kok udah main pergi-pergi aja.
Sambil sarapan Rani membuka ponselnya.
"Haaaaa 1 pesan baru dari Agam" wanita itu terkejut.
Isi dari pesan tersebut tertuliskan..
"Selamat pagi Rani"membaca pesan dari agam"Omg hellooo pagi-pagi udah inget gue" tersenyum dengan ekspresi sangat senang.
-----------
Pukul 15:00 suara kapal fery terdengar dari kejauhan sana, bahwa kapal telah tiba.
Rani dan Tika sudah tiba di tempat pengambilan tiket."Ayo cepat,nanti kita ketinggalan kapal"ucap Rani memanggil temannya yang sedang mengambil tiket.
"Iya iya bentar sabar dikit dong,gue tau ko lo gak sabar pengen ketemu sama dia kan?"Tika mulai mengejek sahabatnya.
"Apaan sih lo"Rani mengkerutkan keningnya.
Suara kapal sudah berbunyi, menandakan kapal akan segera berangkat.
Rani dan Tika mempercepat langkahnya, sinar matahari yang sangat panas membuat Wanita yang membawa tas ransel ini semakin emosi.
"Aduuuhhh panas banget sih"Ucap Rani dengan nada emosi.
"Jangan marah-marah nanti gak ada yang lirik tuh"Tika pun semakin mengejek sahabatnya itu.
"Udah lo gak usah kebanyakan ngomong,lo jalan aja cepat"Ucap Rani dengan mata sinisnya.
Melangkahkan kaki masuk kedalam kapal, kedua wanita itu langsung memesan kamar.
Rani membuka pintu kamar,dengan kagetnya melihat seorang pria berdiri dengan seragam lengkap tepat dihadapannya,ekspresi Rani yang sangat terkejut melihat pria yang tingginya sekitar 173 cm dengan memakai topi melemparkan senyuman manis.
Hanya senyum dua jari yang diberikan kepada pria itu, Rani melangkahkan kaki masuk ke dalam kamar,dan pria yang bernama Agam itu juga melangkahkan kaki untuk keluar,mereka melangkah dengan arah sama,Rani masuk kedalam kamar,sedangkan Agam keluar dari kamar.
"Kamu aja yang masuk duluan"ucap Pria itu.
"Gak kamu aja yang keluar"balas Rani dengan senyuman manis.
"Oke, aku keluar duluan ya"
"Iya silahkan pak" ucap Rani dengan nada bercanda.
Belum lama melangkahkan kakinya,pria itu membalik badanya dan memanggil nama Rani.
" Raniii" ucap pria itu dengan nada pelan.
"Iya,ada apa" Balas Rani dengan senyuman.
"Gak ada apa-apa kok"
"Ow"ucap Rani dengan singkat.
Kapal sudah berangkat, para pegawai kapal sudah menagih tiket.
"Tika, Tika, Tika bangun"Rani mencoba membangunkan Tika.
"Apaan sih" bangun Tika dengan suara serak.
"Lo gak mau ikut gue ke atas, bosan nih baring terus dari tadi.
"Malas ah gue, lo aja naik sendiri" ucap Tika yang sedang baring membelakangi Rani.
"Ayo dong,kita naik ke atas menikmati keindahan alam"wanita tersebut mencoba membujuk sahabatnya.
"Malas gue"ucap Tika dengan singkat.
"Yaudah gue naik,kalau ada apa-apa lo ke atas aja yah".
Tanpa menunggu sahutan dari sahabatnya, Rani pun langsung naik ke atas, memandangi lautan yang begitu tenang dengan angin sepoy,
Menerpa wajahnya,hingga membuat rambutnya berantantakan,sesekali tangannya memindahkan rambut yang menutupi wajahnya.Seorang Pria menghampirinya,dengan pakaian yang begitu rapih.
"Hey" ucap Agam yang berada di sampingnya.
Rani hanya mengkat keningnya yang tanpa Pensil alis itu,dan senyuman yang begitu manis,dengan sebotol cocacola di tangannya.
"Kok Kamu sendiri disini, teman kamu mana"
"Dia lagi tidur,tadi aku uda ajak kesini tapi dia gak mau" dengan meminum cocacolanya.
Agam menatap dan menelusuri seluruh wajah Rani.
"Apaan sih, ko kamu ngelihatin aku kaya gitu"
"Gak apa-apa kok,emangnya salah yah kalau aku memandangi ciptaan Tuhan yang begitu indah di hadapanku"Agam menatap wanita itu lebih dalam.
Rani tersenyum,dan menggigit bibirnya.
"Apaan sih,gak usah gombal" Rani tersipu malu.
"Aku tuh gak gombal, aku bicara sesuai fakta.
Rani menatap Agam, dan mereka saling bertatapan.
"Aku turun yah " ucap Rani kepada Agam.
Agam hanya menganggukkan kepalanya,lalu tersenyum, melihat Rani yang sedang berjalan turun dari atas kapal,ia menatap wanita itu dari ujung rambut sampai ujung kaki.
-------------
Beberapa jam kemudian kapal telah sampai, dua wanita itu menggandeng ransel mereka masing-masing dan keluar dari kamar.
"Semangat dong" ucap Rani kepada sahabatnya yang koneksinya belum terlalu sadar,karena baru bangun tidur.
Berjalan menuruni tangga, Rani melihat di sekelilingnya, pegawai kapal sedang sibuk memindahkan motor para penumpang.
"Agam mana ya"ucap Rani dalam hati.
"Kok gue gak lihat dia" matanya yang masih tertuju kepada pegawai kapal KM. BAHTERAMAS.
Tatapan pria dari kejauhan sana,tanpa Rani sadari, Agam hanya tersenyum melihat Rani yang begitu bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Seorang Pelaut
RandomSebagian cerita di private, harap follow untuk melanjutkan membaca.