Sampai di rumah, Rani mengambil ponselnya dari dalam tas, terkejut melihat panggilan tak terjawab dari Agam.
"Aduuhh gue miskol balik gak yah?" ucap Rani dalam hati sambil menggigit jari telunjuknya.
"Jangan,jangan gue gak boleh terpancing cuma gara-gara panggilan tak terjawab, mending gue abaikan aja,kalau emang dia butuh dia akan telfon gue lagi" sambungnya dengan menempelkan layar hp ke dagunya.
Rani menyusul Tika yang sedang menyiapkan makan malam di dapur. Tika yang sedang membuat sambal goreng terasi itu sedang asyik menggoreng dengan hedset di telinganya.
"Astafirullah" Tika kaget saat membalikkan badannya ke bekakang, melihat Rani yang sedang melamun dengan tatapan kosong.
"Woooyyy" Tika mengulurkan kedua tangannya ke wajah Rani dengan suara sedikit agak keras alhasil Rani pun terkejut.
Rani hanya melirik sekilas Tika, lalu menghela nafas berat.
"Ckckckckc ngelamun lagi lo, lo kenapa sih? Lo ada masalah apa?" bingung Tika
"Gue gak apa-apa kok,kepala gue agak sedikit sakit" Rani menundukan kepalanya.
" yaudah kalau kepala lo sakit, lo istrahat aja" ucap Tika dengan penuh perhatian.
"Kalau udah masak semuanya nanti gue panggil lo" sambungnya.
"Gak usah gue mau disini aja,kan gak enak juga sama orang rumah,lo kerja masa gue enggak" ucap Rani dengan nada pelan dan mata yang begitu sayu.
"Oke tapi beneran lo gak apa-apakan" ucap Tika dengan mengusap ujung rambut Rani.
"Iya gue gak apa-apa" balas Rani dengan senyuman.
Setelah Rani dan Tika menyiapkan makanan diatas meja, mereka pun memilih tempat duduk masing-masing,dan memulai makan malam,sesekali mereka berceloteh yang di akhiri dengan gelak tawa kedua.
Setelah menikmati makan malam,mereka menuju kamar dan mengotak atik ponsel mereka masing-masing, Tika yang begitu serius memainkan hpnya menengok ke belakang melihat Rani yang sudah tertidur dengan ponsel diatas perutnya.
Tika turun dari atas ranjang, lalu berjalan ke arah colokan,yang bermaksud atau bertujuan untuk mencas hpnya. Setelah itu Tika kembali ke atas ranjang menyusul Rani tidur.Rani terbangun dari tidurnya karena mendengar ponselnya berbunyi yang menandakan panggilan masuk, setelah ia melihat ponselnya dia terkejut melihat nama Agam tertera dilayar ponselnya, kemudian ia mengerutkan keningnya, bingung. Mengapa Agam menghubunginya pukul 11 malam.
Rani langsung mengangkat telepon dari Agam."Hallo" ucap Rani dengan suara seraknya.
"Iya Hallo Ran,kamu lagi apa?" dengan suara yang begitu lembut.
"Aku lagi baring nih,kenapa? kok kamu nelfon aku jam segini"ucap Rani
"Aku baru ada waktu untuk nelfon kamu,emangnya aku ganggu ya,jangan-jangan tadi kamu udah tidur?" Ucap Agam.
"Yah,sebenarnya tadi aku udah tidur,tapi aku mau tanya nih,kok kamu nelfon aku jam segini, ini udah jam 11 loh" Tanya Rani.
"Gak kok aku cuma mau dengar suara kamu aja" suara Agam yang semakin lembut, yang membuat Rani salting.
"Apaan sih"Rani memeluk bantal guling disampingnya.
"Emangnya kamu dimana?" sambungnya.
"Aku lagi di kapal" Balas Agam
"Ooow" ucap Rani dengan singkat.
"Kapan-kapan kalau kamu ada waktu kita jalan yuk" Agam yang mencoba mengajak Rani untuk menemaninya jalan-jalan.
"Hmmmm untuk minggu ini kayakx aku belum bisa deh,temani kamu jalan,karena aku masih banyak urusan"
"Gak apa-apa kok, aku juga sebenarnya belum ada waktu jalan, kalau siang" ucap pria itu dengan memberikan alasan yang sama dengan Rani.
" terus kenapa kamu ngajakin aku jalan,kalau memang kamu belum punya waktu" Balas Rani.
"Aku sih gak ngajakin kamu siang, aku maunya jalan-jalannya malam aja, sambil makan malam gitu,aku traktir deh" ucap Agam yang mencoba membujuk Rani.
"Nanti aja yah kalau aku punya waktu, emangnya kita mau jalan kemana sih?"
"Gak usah terlalu mewah yang penting nyaman buat kita berdua" ucap Agam dengan sedikit menggombal.
"Emangnya kamu maunya kita jalan kemana?" sambungnya.
"Kenapa kamu jadi tanya aku, kamu yang ngajak kenapa aku yang tentuin dimana tempatnya". Rani menahan tawanya.
"Yang dekat-dekat sini aja yah,gimana kalau di Kebi?"
"Kebiiiii, hmmmm okeeeyyy, tapi aku mau nanya, kenapa kamu tiba-tiba ngajakin aku jalan?" Rani mengajukan pertanyaan.
"Karena aku pengen kenal kamu lebih dekat lagi" ucap Agam yang begitu cepat menjawab pertanyaan Rani.
"Okeeyyyyy cuma itu aja kan?".
"Iya, jadi gimana kamu maukan? Aku sih gak maksa,kalau memang kamu gak punya waktu,gak apa-apa kok, aku akan tunggu sampai kamu punya waktu".
"Iya nanti kalau aku udah punya waktu,malam minggu kamu boleh jemput aku" ucap Rani.
"Yang bener nih, oke malam minggu aku jemput kamu jam 7, oke" Ucap Agam dengan nada yang begitu semangat.
"Iya, Gam bentar lagi jam 12 nih, aku tidur duluan ya" Rani mulai mengakhiri obrolan mereka.
"Iya,kamu tidur ya,semoga mimpi indah"ucap Agam dengan penuh perhatian.
"Oke, Salamualaikum" Ucap Rani.
"Walaikumsalam"balas Agam.
Rani setuju dengan ajakan Agam bukan berarti dia itu gampang terbujuk oleh rayuan lelaki, tetapi dia memang sangat penasaran dengan siapa Agam sebenarnya dan ia ingin mengenal pria itu lebih dekat lagi.
"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Seorang Pelaut
RandomSebagian cerita di private, harap follow untuk melanjutkan membaca.