Part 13

1.1K 33 2
                                    

Kampus,kampus,kampus
Suara sopir angkot yang memanggil penumpangnya. Rani langsung bergegas menaikki sebuah angkot yang menuju ke kampus. Lagu Repvblik yang berjudul "aku Takut" terdengar sangat merdu didalam angkot. Rani yang mendengar lagu tersebut hanya menatap jendela-jendela yang setengah terbuka,yang ada di benaknya hanyalah sosok Agam.
30 menit perjalanan, Rani sampai ke kossannya, kosnya yang ukurannya tidak  begitu luas yang penting baginya nyaman untuk di tinggalinya,kos yang penuh dengan gambar-gambar kartun seorang taruna,gambar itu adalah hadiah dari Agam,foto-foto mereka yang tertempel di kertas kado yang di letakkan di dindingnya. Rani yang menatap foto-foto itu, hanya bisa meneteskan air mata,melihat fotonya bersama Agam,mengingat semua kenangan tentang Agam, membuat hatinya sangat rapuh,perasaan yang dirasakan Rani saat ini sangat sangat sakit, ia tak tahu harus berbuat apa, karena orang yang dia cintai kini menjadi milik orang. Tak ada yang bisa dilakukan,ia hanya bisa menangis.

Yah mungkin kalian bisa ngerasain apa yang dirasakan Rani saat ini, gimana sih rasanya kalau orang yang kita cintai itu, menikah dengan orang lain,padahal kita udah menjalin cinta bersamanya selama 2 tahun, rasanya kayak mau mati..

°O° LINE °O°

Rani : Tik lo bisa dateng ke kossan gue gak?
            Gue bawah ole-ole buat lo nih😁

Tika : oke,gue udah otw nih, awas lo kalau
           Bohong😂👊

Rani : iyaiya gak kok😊

Tika langsung ke kossan Rani yang jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggal Tika

Suara ketokan dibalik pintu

" Ran, gue datang buka dong pintunya" suara Tika yang memanggil nama Rani.

" pintunya gak di kunci,buka aja " suara Rani yang begitu serak dan begitu pelan.

Tika langsung membuka pintu, dan mengkerutkan kening melihat wajah Rani yang begitu kusut dan matanya yang membengkak. Wanita itu langsung menghampiri sahabatnya.

" Ran, lo kenapa" Tanya Tika, yang begitu khawatir melihat wajah Rani yang tiba-tiba meneteskan air mata.

Rani hanya menggelengkan kepala dan meletakkan kedua lengannya diatas lututnya dan tunduk. Tika yang melihat hanya memeluknya dan hingga meneteskan air mata.

" Ran,lo ada masalah apa sih, ayo cerita dong sama aku" Tika membunjuk Rani agar menceritakan masalahnya.

" Agam nikah" suara Rani seakan berbisik dan tak henti-hentinya meneteskan air mata.

" haaah, gak gak mungkin, Agam gak mungkin nikah Ran,kok bisa? " Tika yang bertanya tanya seakan tak mengerti apa yang di ucapkan Rani, karena sejauh ini Tika mengetahui  hubungan keduanya baik-baik saja.

" Semuanya udah jelas Tik, gue udah lihat semuanya, Agam foto prawedding dengan calon istrinya" wajah Rani memerah menjelaskan semua bukti yang di lihatnya.

" Gue harus gimana Tik, gue sayang sama Agam" sambugnya.

" Gue gak bisa berkata apa-apa Ran, mungkin kalau Agam di ambil oleh perempuan lain hanya untuk di jadikan pacar, mungkin gue masih bisa ngebantuin lo, tapi kalau dalam hal untuk di jadikan suami, kayaknya gue gak bisa Ran, gue benar-benar minta maaf Ran" ucap Tika.

" jadi lo gak mau batuin gue" ucap Rani dengan tatapan sinis dimana air mata Rani yang tertumpuk di matanya.

" bukannya gitu Ran, tapi gue bisa apa, walaupun gue sms atau wa Agam, belum tentu dia bales kan?" ucap Tika yang menenangkan hati Rani.

Rani yang mendengar penjelasan Tika hanya menyimak, dan meneteskan air mata. Tika yang melihat kesedihan sahabatnya, ia hanya bisa memeluk seraya bisa menenangkan sedikit perasaannya.

Rani bergegas dan membuka tas yang tidak terlalu jauh darinya, ia mengambil sebuah toples yang di dalamnya berisikan kue, Rani langsung memberikannya kepada Tika.

" ini oleh-oleh buat lo, gue mohon tinggalin gue sendiri" ucap Rani.

"Ran,gue gak tega ninggalin lo"

"Pliiisssss, gue mohon tinggalin gue sendiri" Rani memotong omongan Tika.

" oke gue pulang, Ran gue mohon sama lo, loh jangan ngelakuin hal yang macem-macem di sini" Tika langsung bergegas dan mengambil tas yang di letakkan di atas rajang.

"Gue gak sebodoh itu Tik" ucap Rani singkat.

" gue percaya kok sama lo, gue pulang yah" ucap Tika yang menuju di ambang pintu  untuk segera pulang.

Rani langsung menutup pintu, melihat foto dan gambar yang pernah di berikan oleh Agam, ia langsung menarik dan merobek poster-poster itu dan di masukan ke dalam dos.

" terimakasih Agam atas kebaikkanmu selama ini,terimakasih atas kasih sayangmu kepadaku"  
Batinnya.

Perasaan Rani sangat terpukul,apalagi ia sudah melihat bukti bahwa kekasihnya akan segera menikah. Rani membuka lemari pakaian,ia melihat baju yang menggambarkan jangkar yang masih di lipat rapih, menatap baju itu wanita tersebut menggelengkan kepalanya,ia tak menyangka bahwa akan terjadi seperti ini.

Wanita tersebut mengambil ponselnya, ia melihat chat Agam yang belum di hapusnya,ia membolak balik membaca semua chat Agam yang dulu, yang belum di hapusnya. Ia tak tahu harus melakukan apa, ia hanya bisa berharap agar Agam menghubunginya ia ingin meminta kepastian yang sama sekali masih membuat ia bingung apakah Agam benar-benar menikah atau tidak.
Rani menghelakan nafas,mengingat semua kenangan Agam, ia benar-benar tak menyangka akan terjadi seperti ini.

Gimana nih guys, Anothernya lagi sakit hati ,masih mikir nih mau di lanjutin atau tidak,yah semoga ajah ya anothernya tetap semangat ngelajutin kisah nyata ini.

Mencintai Seorang PelautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang