Saat ini, Rani sedang bersiap-siap karena Agam mengirim pesan bahwa dia sudah menuju kerumahnya. Rani memakai baju yang setengah lengan berwarna biru tua dipadukan dengan celana jeans hitam ketat. Rambutnya ia biarkan tergerai, sedangkan bibirnya dilapisi lipstic berwarna merah.
"Tik, parfum lo dong, parfum gue abis nih"
"Mau kencan aja, pake parfumnya pake parfum gue"
"Ya Allah, Lo parfum aja pelit baget sih, lagian kalau gue wangi, kan lo juga yang bangga"
"Hmmmm sok cantik loh".
"Hahahaha, udah cepat mana parfumnya, Agam udah tunggu di luar tuh"
"Nih, awas lo jangan kebanyakan pakenya"
"Yaelaaahh, parfum isi ulang doang, sombong banget sih lo,tunggu aja pembalasan gue, nanti gue beli parfum dengan pabrik-pabriknya"
Suara ponsel berdering, Agam yang sudah sampai pas depan rumah tempat tinggal Rani.
"Iya Hallo" Rani mengangkat telepon dari Agam.
"Aku udah depan rumah kamu nih"
"Ow iya,tunggu bentar ya aku keluar.
Rani mencoba memberi tahu Tika dengan rencana yang sudah ia susun.
"Tik, bilang sama tante, gue keluar sebentar ya, bilang aja, gue keluar dia ajak jalan sama sepupu gue, suara Rani seakan berbisik.
"Beres bos, tapi ingat jam 10 lo harus ada di rumah, oke" Tika mengangkat jempolnya.
"Oke" Ucap Rani.
Agam dan Rani, menuju ke kebi, Agam yang menjemput Rani dengan motor metik,dan membawa helem pink khusus untuk Rani. perjalanan mereka tak ada satu kata pun yang di keluarkan dari mulut mereka masing-masing. Sampai di Kebi, pria yang memakai switer hitam, dengan wangi parfum Master yang di kenakan di seluruh badan, membuat Rani semakin nyaman bersamanya.
Agam langsung memesan jangung bakar rasa keju,kesukaannya itu 2 porsi. Rani yang masih sibuk mengotak-atik penselnya, tanpa menyadari kalau Agam sudah ada di sampingnya, dengan menatap wajah Rani dengan sangat dalam.
"Hey, sibuk banget sih" ucap Agam sambil menyenggol lengan Rani.
"Oh gak kok" Rani langsung menyimpan ponselnya ke dalam tas.
" kamu bilang aja sama gebetan kamu,
Bilang kalau kamu lagi jalan sama teman kamu, dia gak usah marah-marah,aku gak akan ngapa2in kamu kok"." gebetan, aku gak punya gebetan"
"Aku gak percaya kalau kamu gak punya gebetan,masa cewek secantik kamu gak punya gebetan"
"Hmmm yaudah kalau kamu gak percaya"
"Iya aku percaya kok".
Obrolan mereka di lanjutkan sambil memakan jagung bakar rasa keju,yang telah di pesan oleh Agam. Semakin kesini obrolan mereka semakin seru dan semakin nyambung. Canda tawa sudah mulai keluar dari diri mereka masing-masing.
Usai menikmati jagung bakar, Agam langsung mengantar Rani pulang.
"Gimana nih kita mau langsung pulang atau mau jalan-jalan lagi" Agam membalikan badan dan melihat Rani yang sedang memakai helem.
" memangnya kamu masih mau jalan-jalan ya?"ucap Rani.
"Kalau aku sih, masih pengen sama-sama kamu"Ucap pria itu sambil tersenyum.
"Paan sih lo, aku mau pulang"
"Oke aku antar kamu pulang yaa".
Agam langsung mengantar Rani pulang, perjalan yang lumayan cukup jauh,dari Kebi menuju tenpat tinggal Rani.
Rani hanya terdiam sepanjang perjalanan mereka, Agam yang sedang fokus membawa motor agak melirik Rani yang sedang terdiam."Ran lo kedinginan ya?"Tanya Agam.
"Yah lumayan"balas Rani.
"Lo mau pake jaket gue gak?
"Gak usah, gue gak apa-apa kok"
"Lo boleh peluk gue kok" Agam tersenyum sambil melirik Rani.
"Iih malas ah,gue gak hobi meluk orang" Ucap Rani seakan menolak.
"Yang bener nih"
"Iya. Udah deh kamu fokus aja bawa motornya"
Ucap Rani yang seakan mengalihkan rayuan Agam.Mereka telah sampai di depan rumah tempat tinggal Rani.
Rani memberikan helemnya kepada Agam,dan perapikan rambutnya yang agak sedikit berantakan."Makasih ya,malam ini kamu udah ajakin aku jalan-jalan" ucap Rani.
"Iya sama-sama, gimana kamu senangkan jalan-jalan sama aku" Agam mengangkat keningnya.
"Emmmm biasa aja kok" Ucap Rani.
"Hmmmmm" Agam menghela nafas dalam-dalam.
"Bener nih biasa aja?" tanya Agam.
"Haha,iya iya aku senang" Rani tersenyum.
"Yaudah aku pulang yah" Agam memakai helemnya.
"Iya, kamu hati-hati ya" Rani dengan penuh perhatian.
Agam yang hanya tersenyum dan melihat Rani.
"Eeeeii,kamu kenapa? Rani memukul pundak Agam.
"Gak aku cuma pengen lihat kamu aja sebelum aku pergi" Ucap Agam sambil membasahi bibir seksinya.
"Hmmm, Dasar raja gombal" Rani mengetuk helem yang di pakai Agam.
Agam tertawa, sehingga aura ketampanannya semakin keluar.
"Aku pulang ya" ucap Agam, sambil membelokkan motornya.
"Bye bye" ucap Rani
Dengan singkat Agam hanya melambaikan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Seorang Pelaut
RandomSebagian cerita di private, harap follow untuk melanjutkan membaca.