Kampus,kampus,kampus.
Suara supir angkot yang memanggil para penumpang yang akan menuju ke kampus.Dua wanita itu menaiki angkot yang menuju ke kampus, karena arah rumah tempat tinggal mereka searah dengan arah menuju ke kampus.
"Minggir Mas" ucap Tika kepada supir angkot.
Mereka turun pas depan lorong yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka.
Rani dan Tika tinggal di Balai kota III, Desa Pondambea kecamatan Kadia. Mereka tinggal di rumah tante Tika,untuk sementara waktu pengurusan berkas Rani harus tinggal di rumah Tante sahabatnya itu.
Sampai di rumah mereka langsung menyiapkan makan malam,lalu istrahat.
Rani belum menceritakan tentang pertemuannya dengan Agam diatas kapal, karena dia malu nanti sahabatnya yang dia anggap selalu heboh di dunia percintaan itu, nanti mengejeknya." Mending gue gak usah cerita dulu sama Tika kalau gue tadi ngobrol dengan Agam" ucap Rani dalam hati, wanita yang sedang menyisir rambutnya itu sambil menatap sahabatnya yang sedang memandangi leptop miliknya.
Tak lama kemudian Tika membalikkan badannya dan menatap Rani yang sedang menyisir rambutnya.
"Ran lo tadi naik ke atas yah?" tanya Tika
"Iya,emangnya kenapa?" ucap wanita tersebut sambil menyisir rambutnya,dengan pandangan yang tak tertuju kepada Tika.
"Kamu gak ketemu sama Agam?"
"Enggak tuh" Rani hanya fokus menyisir rambutnya, tanpa memandangi wajah Tika.
" aaaaaaa Bohong lu, bilang aja kalau tadi lo ketemu sama dia" Tika mulai mengejek.
" ngapain gue bohong, lagian gue juga malas ketemu sama dia"
"Bohong lu, padahal di atas dia tuh berdoa, Ya Allah pertemukanlah aku dengan Agam, cie cie "ucap Tika sambil menunjuk muka Rani yang sedang menahan tawanya.
" Apaan sih ni anak,ngaco lo ah"
"Eh tapi kalau di pikir-pikir Agam ganteng juga yah"
"Taaaauuuu lo pikir aja sendiri" Rani tersenyum
"Kira-kira nih yah, seandainya, umpama, jikalau, Agam nembak lo, lo mau apa gak sih?" Tika mengajukan pertanyaan yang membuat pipi Rani tiba-tiba memerah.
"Yah gak lah, maksud gue kenapa gue mau terima cinta seseoarang yang baru gue kenal,kan gak mungkin"
" Tapikan gak sekarang, maksud gue itu, kalau lo uda PDKT sama dia" Tika menjelaskan sambil menggerakkan tangannya.
"Kepo lu ah, udah gue mau tidur"Rani melempar guling ke muka Tika yang sedang menunggu jawaban dari sahabatnya.
"Hahahahaha cie,cie ada yang baper niyeeee" ucap Tika
Rani tidak memperdulikan perkataan Tika yang dari tadi mengejeknya.
"Udah lo ngaku aja,kalau lo itu udah baper"
"Ngapai gue baper sama dia"ucap Rani dengan suara yang tidak terlalu jelas karena di tutupi oleh bantal guling.
" udah Tik, Gue mau tidur,gue cape".
"Lo cape mikirin cowok itu yah?" Tika masih mengejek Rani yang berusaha menutup matanya untuk tidur.
"Yaudah deh,tidur yaaa semoga mimpi indah,semoga lo mimpi ketemu sama Agam.
Rani tak memperdulikan perkataan Tika yang dari tadi masih mengajaknya ngobrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Seorang Pelaut
RandomSebagian cerita di private, harap follow untuk melanjutkan membaca.