Budayakan memvote sebelum membaca:v
.
...
Saat di perjalan pulang dia tak henti-hentinya membuang oksigen dari mulut dan hidungnya dengan percuma. Kekesalan itu masih ada dalam dirinya, Apalagi ketika otaknya itu seolah masih ingin memutar kejadian yang membuatnya seperti ini.
Dimana hubungannya dengan kekasihnya itu harus berakhir mengenaskan karena kekasihnya bermain di belakangnya dengan orang lain. ' Lo akan bayar semuanya' Gumammnya di dalam Mobil yang kini ia kendarai.Efek kekesalannya kini menjadi tinggi dan tak terkendali. Dia menambah kecepatan benda beroda empat itu dan membawanya tanpa peduli dengan keselamatan pengguna lain. Hingga pada akhirnya...
Ciiiittttt....
Sekuat tenaga dia mengerem dengan wajah kagetnya saat melihat seekor kucing melintas secara tiba-tiba di jalan dekat apartemennya. Kepalnya sempat terantuk stir hingga membuanya merasa sedikit nyeri.
" Sial! Bisa-bisanya.." umpatnya lalu keluar dari mobilnya untuk memeriksa apakah kucing itu baik-baik saja.
BRUKK!
" Gak ada kok.. Mungkin dia gapapa makannya langsung pergi."
Kepalanya ia turunkan sedikit guna melihat bawah mobilnya dan mencari sosok kucing tadi. Setelah memastikan semuanya ia kembali memasuki mobilnya dan pergi menuju apartemennya.
.
.
.
.Sedikit lagi, Sedikit melewati beberapa jalan lagi dia akan sampai ke tempat tinggalnya di sebuah gedung dengan ratusan lantai di dalamnya.
Sesekali matanya melihat-lihat jalan ' masih banyak orang, Padahal udah jam 9an' Saat tak sengaja ia melirik kaca spion depan dia dibuat terkejut bukan main(?).
Kembali dia memberhentikkan mobilnya itu dan menoleh ke kursi belakang. Dia melihat seorang Gadis dengan pakaian tak biasa duduk pada bagian kursi belakang mobilnya. Wajah gadis itu terlihat sangat cantik jika dilihat secara seksama. Bibir bawah yang sedikit turun berwarna pink serta wajah tirusnya. Satu kata yang sempat singgah di kepalnya "Cantik"
" Heh.. Lo siapa??? Kenapa bisa ada di mobil gue?" Tanyanya kesal saat tersadar dari lamunannya tentang gadis yang dengan seenaknya masuk ke dalam mobilnya tanpa izin.
Gadis itu tidak menjawab dan malah balik memperhatikannya.
" Manusia selalu berkata dengan kasar." ucap gadis itu pelan dengan dahi mengernyit.
Mendengar ucapan penumpang dadakkan ini membuatnya bingung. Dia juga merasa sedikit tersindir dengan perkataan gadis itu.
' padahal gue cuma nanya, Tapi nih orang malah maen nyindir..' Ucapnya dalam hati masih memperhatikan gadis itu yang juga sedang memperhatikan dirinya.
Kemudia dia mencoba kembali bertanya dengan nada yang sedikit lembut.
" Jadi.. Kenapa anda bisa ada di mobil saya?" tanyanya lagi. ' 'Yaelah.. Berasa ngomong sama guru b.indo gue' Batinnya.
" Aku?" gadis itu menunjuk dirinya dengan tangannya.
" Iya Lo.."
' Bodoamat.. Udah gini aja gak kaku'
" Hmm.. Aku tadi di kejar oleh sekelompok orang bertubuh besar, mereka mencoba menggodaku dan aku merasa takut lalu saat berada di jalan aku melihat benda beroda ini dan aku bersembunyi disini.."
Lidya mengernyitkan dahinya " Gue udah bilang kalau ini mobil.. Lo gak paham?"
Gadis itu hanya menggeleng.