My Angel (03)

306 57 13
                                    


Bintang kecil di langit yang orange.. Berikanlah itu dan hargai kami:)

.
.
.

.
.

Dengan semangkuk besar penuh popcorn. Terlihat dua orang yang sekarang sedang duduk bersebelahan di sebuah sofa panjang sambil menonton film bergenre horror. Wajah keduanya terlihat serius dan fokus pada film itu.

Tak jarang salah satu dari mereka berteriak atau bahkan menutupi wajahnya dengan bantal sofa karena terkejut. Ya, Orang itu adalah Lidya yang notabenenya bertubuh kekar juga memiliki suara Bass yang terdengar *ahh sudahlah*. Ternyata anugerah Tuhan yang dimilikinya tak sebanding dengan keberaniannya terhadap hal berbau mistis. (Baca : Penakut).

Sosok mungil yang berada di sampingnya kadang sesekali mengejeknya.

" Kamu sangat penakut, Ini bahkan hanyalah sebuah Film hahaha.." Tawanya pada Lidya.

" Gue cuma reflek.. Lagipula ruangan ini gelap jadi wajar aja kalo gue sedikit kaget, Sebenernya gue ini pemberani, Film kaya gini udah sering gue liat.." Elak Lidya dengan wajah seriusnya, Dan menyombongkan diri. Tadi Lidya dengan sok ide nya mematikan penerangan, dia berpikir ingin membuat tontonannya seperti di dalam bioskop.

" Oh yaa?.. Wahh kamu hebat.."

" Jelas.."

" Tadi kamu sendiri yang mematikan lampu.. Jadi jangan merasa bersalah sendiri yaa.." balas Melody ketika teringat tentang ucapan Lidya yang berkata reflek karena ruangan ini gelap. Lidya hanya mendengus mendengarnya.

" Terserah lo aja.." ucap Lidya kesal. Lalu kembali fokus pada layar Tv di depannya.

10MENIT..

Tanpa diduga, Tiba-tiba muncul sosok hantu dalam film itu. Otomatis saja Lidya kembali dengan keterkejutannya.

"WAAAAA!" teriaknya memundurkan punggungnya ke belakang sambil memejamkan matanya.

Gadis yang berada di sampingnya sudah tertwa terbahak-bahak melihat kelakuannya.

" Itu yang disebut pemberani? Hahaha.." ledeknya.

" Gue udah bilang kalo gue cuma reflek, lo masih gak percaya?" Dengan kesalanya Lidya kembali mengelak. Dia tidak ingin terlihat penakut di depan gadis itu.

"Huh??.. Reflek mu sangat bagus.."

" Itu salah satu kelebihan gue.."

Melody tidak menjawab, Tapi kini tangannya mengambil tangan Lidya dan menggenggamnya.

Lidya awalnya terkejut.

"E..ehh.."

" Aku pernah melihat di dalam drama, orang yang berpacaran selalu menggenggam tangan kekasihnya ketika menonton film.." ucapnya tersenyum manis.

Lidya hanya menghela nafas pasrah.

" Hahhh.. Ternyata hidup lo ngikutin alur film yaa.."

" Tapi tidak sepenuhnya.." Jawab Melody lagi.

Anak tengil itu tidak menjawab dan kembali pada filmnya. Walau sesekali dirinya masih saja merasa takut tapi entah kenapa, Saat tangan Melody menyentuhnya dia merasa sedikit nyaman. Sedikit.

.
.
.

Pagi ini Lidya sudah siap hendak berangkat bekerja, Kembali dengan segudang rutinitasnya. Kaos putih polos dibalut kemeja maroon kotak-kotak yang hanya dikancing bagian bawahnya serta ripped jeans dan kets berwarna coklatnya. Penampilannya sungguh memang tidak terlihat seperti pekerja kantor atau bahkan jabatan besarnya. Lidya tidak suka terlalu repot berpakaian dengan kemeja yang dibalut dengan dasi dan juga jas, itu mengganggu geraknya, Alasan utamanya yang paling penting adalah karena dia masih muda.

OS and CHAT All JKT48//Couple:'vWhere stories live. Discover now