Saat sedang mengancingkan kemeja yang akan dipakainya dia berhenti, Tepat pada bagian kancing ketiga. Matanya menatap pantulan dirinya pada cermin dan mulai memperhatikan wajahnya. Tidak ada tanda dan raut kesegaran disana, Justru hanya raut lelah yang terlihat membekas.
Wajah datar itu hanya diam tanpa berekspresi sedikitpun sebelum akhirnya pergi meninggalkan cermin itu dan keluar dari kamarnya.Kemeja putih yang dibalut dengan jaket denim, ripped jeans dan flat shoes hitam polos kini membuat penampilannya sedikit terlihat baik-baik saja. Tidak seperti dirinya semalam yang sangat kacau dan urakan. Ketika malam itu(?). Kemudian setelahnya dia berjalan menuju mobilnya dan pergi.
Merasa hening dengan keadaan dalam mobil, Dia memutuskan menyetel musik untuk menemaninya, Entah kebetulan atau tidak lagu yang muncul sekarang malah membuatnya semakin terluka.
Tidak asing jika pecinta jkt48 tahu bahwa Oshi mereka adalah penyuka K.pop. seperti Lidya salah satunya.
Lagu yang berjudul two people dari Bromance, lagu itu memang mempunya arti dari bait per bait yang sangat kental terasa perih bagi siapa saja yang mendengarnya. Lidya merasa dadanya kian menyempit saat mendengar bagian bait ini.
Gieog haejwo apeudorog sarang haneun sarami gyeote, itdaneun geol..
Harap diingat bahwa seseorang yang mencintai anda sampai sakit, Ada di sebelah anda..
Tesss...
Setetes air matanya tanpa permisi keluar dari pertahanannya. Nafasnya terasa berat dan sesak, Wajahnya masih tetap datar dengan tangan yang tak berniat sedikitpun menghapusnya.Mungkin jika dirinya mengingat kenangan lalu saat masih bersama dengan kekasihnya itu membuat perasaanya mau tak mau harus mengikuti alur dimana ketika dirinya merasa senang dan bahagia, Sampai pada endingnya. Hatinya harus bersiap terlatih saat merasakan sakit.
Setelah sampai pada tujuan utamanya Lidya bergegas turun dari mobilnya. Sebelumnya dia menggunakan masker dan kacamata hitamnya untuk menutupi wajahnya. Lalu masuk ke dalam gedung besar itu.
Tak sengaja dia berpapasan dengan Kinal yang sedang berjalan berhadapan dengannya. Kinal tak perlu merasa khawatir dengan penampilan Lidya yang menggunakan masker dan kacamata, Sebab saat Lidya sudah memasuki gedung dirinya telah membuka maskernya dan menyisakan sebuah kacamata yang bertengger pada hidungnya.
" Emang k3 ada jadwal ya Lid?"
" Ada nanti jam 7an, tapi gue mau absen soalnya mau ngambil kelas tambahan"
" Kelas tambahan?" tanyanya lalu melepas headset guna mendengar jawaban dari sahabatnya itu.
"Yaa.. Buat bayar waktu konser nanti, jadi pas hari konser gue gak perlu lagi telat materi.." terangnya.
Kinal mengangguk paham. Tiba-tiba saja matanya teralih ketika melihat sebuah mobil hitam berhenti di depannya dan Lidya. Tak lama keluarlah dua orang dari dalam sana.
Lidya yang tidak ingin berlama-lamapun memilih pergi lebih dulu setelah berpamitan pada kinal.
" Duluan yaa.. Buru-buru gue" katanya menepuk pundak Kinal.
"Oke, tiatai lo"
Dua orang yang tadi turun dari mobil itu berjalan menghampiri Kinal yang masih berdiri.
" woeyy Nal" sapanya sambil tersenyum, Di sebelahnya terdapat gadis mungil yang hanya diam tapi sesekali matanya melihat pada arah belakang Kinal.
"Ehh. Ghai, nganterin teteh?"
"Iya nih, mumpung lagi gak sibuk jadi banyak luangin waktu"
"Luangin waktu? buat di samping?" seolah bertanya, Ekor matanya menunjuk Melody yang berdiri di samping Ghaida.