[ Kyla anak siapa(?) ]

913 65 32
                                    

Warning typo dimana-mana..

.
.
.

Tatapan tajam Kinal sedari tadi tidak pernah lepas dari temannya yang kini masih menatap ke arah di mana Bayi kecil yang baru lahir itu berada. Kedua bola matanya mengikuti setiap lekuk wajah dari temannya itu. Lalu kembali melirik Bayi yang berada di gendongan Veranda berada.

" Dia mirip kamu ya Lids." Ucap Melody yang berdiri di samping Lidya. Matanya mengarah pada bayi laki-laki tampan itu.

" Emang iya?." Tanya Lidya tidak yakin.

" Hehe.. iya kok, kan pas aku ngidam aku suka banget sama kamu Lid.. lucu gitu, matanya sipit. Makannya aku mau kalo dia lahir nanti mirip kamu, ehh malah beneran jadi, aku seneng..." Veranda dengan antusiasnya menjelaskan yang sebenarnya. Membuat Lidya tersenyum malu. Sedangkan Kinal yang notabene adalah seseorang yang sangat berarti bagi bidadari ini hanya mempoutkan bibirnya.

" Harusnya kamu tuh ngidamnya aku Ve, bukan si satpam ini." Kinal menunjuk Lidya.

" Ehh tapi, kalo anak kamu mirip Lidya, nanti anak aku mirip siapa? Masa Kinal sih? Aku gak mau nanti anak aku gretongan." Melody tiba-tiba bersuara, membuat ketiga orang di dalam ruangan sebuah Rumah Sakit itu terkejut.

" Ehh sembarangan banget Kak Mel, parah!." Portes Kinal.

" Berisik Mel."

" Eh iya maaf, terus gimana?."

" Ya udah biarin nanti tetep mirip aku lah. Kan aku papanya." Ucap Lidya santai seraya duduk pada sebuah kursi kecil.

" Tapi anaknya Ve udah mirip kamu, masa anak kita ntar kembar tapi orangtuanya ada empat sih?."

" Gapapa lah, kalo mirip mah kita bisa bikin lagi. Nanti juga beda."

" Dihh, digampangin banget kamu tuh ya." Dengus Melody menatap Lidya malas.

Sedangkan yang dikatai hanya memejamkan matanya.

" Yee.. nih orang dua malah berantem." Gumam Kinal menatap Lidya dan Melody bergantian. Sementara Veranda justru sibuk menciumi pipi gembul sang Anak.

.
.
.

" Ihh bagus, aku suka."

" Jangan dimakan, nanti gak bisa dicerna." Ucap Lidya asal.

" Emangnya aku Kinal, apa aja dimakan. Enggak ya!." Ujar Melody sebal lalu meletakan kembali miniatur berbentuk burger di tangannya.

" Bercanda kali, sensi banget PMS ya?."

" Hmnn.."

Lidya hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat gadis mungil itu berlalu begitu saja meninggalkan dirinya. Dia hanya bisa mengikuti dari belakang agar bisa memastikan bahwa kekasihnya itu aman meski sedang melakukan aksi ngambeknya. Sesekali Lidya menatap tajam ke arah beberapa pria yang menatap Melody dengan wajah mesumnya. Jika saja bukan di tempat umum, sudah ia pastikan! Dirinya akan mematahkan leher para pria yang sengaja mencuri pandang pada gadis mungil itu.

Tiba-tiba seorang pria mendekati Melody dan berjalan di sampingnya. Membuat darahnya seketika menindih naik ke hulu. Dengan wajah yang sudah memerah Lidya menyela dirinya dan berdiri di tengah antara Melody dan pria tersebut.

" Ehh apa-apaan Lo?." Tanya si pria dengan sok cool.

" Apa?" Tantang Lidya santai. Jika dilihat ukuran tinggi badannya dengan pria ini, ternyata jauh lebih tinggi dirinya. Itu cukup menguntungkan untuknya.

" Lo siapa, maen nyempil aja." Ucapnya, Lidya menatapnya sinis.

Sementara Melody hanya bisa diam melihat Lidya yang sepertinya ingin memberi pelajaran pada pria yang baru saja akan berlaku kurang ajar padanya, sebenarnya dia tahu jika pria itu pura-pura berjalan di sampingnya. Awalnya Melody merasa biasa saja, tapi saat tahu ketika pria itu semakin merapat padanya membuat dirinya risih, ditambah tangan pria itu yang sepertinya akan meraih sesuatu darinya. Untung saja Lidya segera datang dan memishkan dirinya dari pria itu.

OS and CHAT All JKT48//Couple:'vWhere stories live. Discover now