Hari ini... Kita menghabiskan waktu di bawah guguran bunga sakura. Musim gugur kali ini benar-benar indah~ aku pasti sangat merindukannya di masa depan esok..
Markkeu~ apa kau bahagia sama sepertiku hari ini ?
Kuharap iya..
Jaemin menulis di sebuah buku kecilnya. Ia duduk di meja belajarnya, sambil meletakkan kepalanya di atas lipatan tangan kirinya. Ia tak berhenti tersenyum sambil menulis rangkaian kata yang ia harap akan menggambarkan semua hal indah hari ini.
Aku benar-benar bahagia. Sampai-sampai aku tak tahu harus bagaimana menulisnya. Semua terlalu indah untuk kutulis. Semuanya tersimpan rapi didalam hatiku, nafasku, dan detak jantungku.
Mark memang tahu bagaimana membuatku selalu tersenyum. Ya~ aku bersyukur bisa memiliki mu..
Mari kita ingat hari ini selamanya. Mari kita ingat betapa indahnya guguran bunga yang menghujani kita berdua. Betapa indahnya pemandangan wajahmu di pagi hari. Dan mari kita ingat betapa hangatnya pelukanmu di pagi hari ini...
Saranghae~
Jaemin menegakkan kepalanya. Lalu, ia tersenyum sambil memandangi tulisannya di kertas berwarna putih tulang itu. Ya~ Jaemin berniat menulis semua kenangannya mulai hari ini. Ia ingin, Mark mengingat semuanya nanti melalui buku ini. Sehingga, walaupun Jaemin tiada esok, Mark mampu mengingat semua kenangan indah yang mereka lalui untuk mengobati rindunya.
Bersamaan dengan menutupnya buku kecilnya, Jaemin membayangkan semua hal hari ini. Bukan hanya hari ini, semua hari yang pernah ia lalui bersama Mark, akan selalu ia ingat sebagai kenangan terindah.
Tiba-tiba, Mark datang. Ia memeluk leher Jaemin dari belakang sambil menyandarkan kepalanya di pundak Jaemin. Jaemin hanya menanggapinya dengan tersenyum dan mengelus salah satu pipi Mark.
"Sayang~"
"Mwo ?"
Mark memandangi wajah Jaemin dari samping. "Ya~ kau selalu tampak sangat cantik dari sisi manapun"
Jaemin tersenyum. "Sudahlah. Katakan apa maumu ?"
Mark melepas pelukannya. Lalu, ia berjalan ke depan dan duduk di atas meja belajar Jaemin. Ia melihat Jaemin sambil menekuk wajahnya. Jaemin yang duduk di kursi depan Mark, hanya mengerutkan keningnya.
"Kenapa denganmu ?"
"Aku lapar". Mark melakukan aksi aegyonya sambil mengelus-elus perutnya sendiri. "Perutku juga berteriak"
"Arra~". Jaemin berdiri dari kursinya. "Aku akan ke supermarket untuk membeli ramen"
Mark turun dari meja. "Ramen ?!"
"Ne"
"Ahhh~ gomawo sayang" ucap Mark sambil memeluk tubuh Jaemin.
Jaemin hanya mengangguk dan menepuk punggung Mark beberapa kali. Ia tahu Mark suka dengan ramen dan Jaemin paling handal dalam urusan ramen. Ia bisa membuat ramen murahan jadi ramen ala restoran mahal yang sering ia kunjungi.
"Aku merindukan ramenmu"
Mark melepas pelukannya. Lalu, ia menyentuh kedua pundak Jaemin. "Mau kuantar ?"
Jaemin menggeleng. "Tidak usah. Supermarketnya dekat"
"Baiklah. Hati-hati di jalan. Jangan menoleh ke arah namja tampan lainnya ! Ingat ! Kau punya aku disini !"
Jaemin terkekeh mendengar semua perkataan yang Mark ucapkan dengan penuh penekanan. Seharusnya, Mark lah yang harus berhati-hati. Jaemin rasa Mark akan menoleh ke arah beberapa uke cantik lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage (Markmin)
Fanfiction[Complete] Jaemin dan Mark menikah. Tapi orang ketiga muncul dan menghancurkan segalanya. Bahkan sampai orang keempat juga. cast: Mark × Jaemin Jaehyun × Jaemin Mark × Haechan Other member of nct dream ❤ Rate ? Just T Warn! YAOI