Dinner ?

6.8K 726 107
                                    

"Aku Pulang ya hyung ?"

Jaemin keluar dari ruangan Jaehyun disusul oleh sang empunya. Mereka baru saja selesai melakukan pemeriksaan pada Jaemin. Walaupun sebenarnya, mereka lebih banyak duduk dan bercanda sambil bercerita tentang apa saja yang mereka berdua lakukan selama berpisah. Anggap saja seperti acara temu kangen

Jaehyun mengangguk menanggapi pamitan Jaemin.

"Ne. Hati-hati di jalan Jaemin"

Jaemin tersenyum dan mengangguk. "Ne, hyung"

"Saat kita bertemu lagi, tak ada penolakan tentang acara makan malam. Bagaimana ?"

Jaehyun tadi memang mengajak Jaemin untuk makan malam bersama. Tapi Jaemin menolaknya. Tahukah alasannya  ? ia merasa bersalah karena belum menyiapkan makan malam untuk Mark. Padahal Jaehyun sudah menawarkan acara makan malam di apartemennya yang baru dan ternyata berada di sebelah apartemen Jaemin. Bukankah ini kebetulan yang sangat tidak disangka bagi keduanya ?. Mereka ternyata bertetangga.

"Baiklah. Aku tak akan menolak tawaran makan malam bersamamu besok"

Jaehyun mengangguk. "Aku siap mengajakmu makan malam kapan saja"

Jaemin terkekeh. "Aku akan menunggu. Maaf, hari ini aku benar-benar tidak bisa menerima ajakanmu, hyung"

Jaehyun hanya tersenyum sambil memandangi senyuman Jaemin. Wajah kekanak-kanakannya itu ternyata tidak pernah hilang. Senyumannya yang manis dan mampu menghangatkan hatinya, masih bisa Jaehyun rasakan sampai sekarang. Lama juga tidak merasakan kehangatan dari senyuman Jaemin. 

"Boleh aku memelukmu ?"

"Hah ?"

terlambat, rasa ingin memeluk itu meluap terlebih dulu. Jaehyun memeluk tubuh mungil Jaemin tanpa bicara lagi. Jaemin tertegun. Dia hanya diam membeku di pelukan itu. dalam diamnya, ia berpikir. Pelukan ini, pelukan yang pernah menenangkannya saat Mark sialan itu meninggalkannya di halte yang dingin karena hujan deras turun dulu. 

Jaemin sadar bahwa ia masih ingat rasa tenang yang pelukan ini berikan.

"Aku merindukanmu"

Jaemin hanya diam. Ia tak tahu harus menjawab apa. Mungkinkah Jaehyun masih menyimpan perasaannya dulu ?. Jaemin tak tahu maksud pelukan ini apa. sedangkan Jaehyun, ia memejamkan matanya sambil menghirup aroma lembut rambut Jaemin yang masih sama seperti dulu. Memeluk bocah ini sama sekali tidak ada yang berubah. Lama sekali Jaehyun tidak memeluknya.

Jaehyun tahu ini tak wajar. Tapi, perasaannya yang sedang berbicara kali ini. Ia hanya ingin memeluk Jaemin dan melepaskan semua kerinduannya. 

aku terlalu merindukanmu Jaemin

-&-

Cheers!

Mark dan Haechan membenturkan gelas berisi soju mereka cukup pelan. Lalu, mereka meminumnya. Mereka sekarang sedang berada di restoran daging panggang kesukaan Haechan dulu. Dua botol soju juga tersaji di meja mereka berdua. 

"Makan ini Mark"

Haechan memberikan sepotong daging yang dibungkus daun selada pada Mark. Mark hendak mengambil alih daging itu dengan tangannya. Tapi, Haechan menggeleng.

"Aku menyuapimu, Mark"

Mark hanya tersenyum. Lalu, ia membuka mulutnya dan menerima suapan dari Haechan. Haechan terlihat puas karena Mark ternyata masih mau menemaninya makan malam berdua. Haechan kira Mark akan menolak karena ia sekarang sudah mempunyai istri. Namun, Mark sepertinya tidak terlalu memikirkan istrinya.

Marriage (Markmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang