For Jaemin...
Aku sangat berterima kasih padamu. Kau sudah membuat Mark memaafkan ku. Kali ini, aku akan jujur padamu. Jangan kau sekali-kali berfikir bahwa aku akan merebut Mark darimu.
Aku hanya ingin meminta maaf padanya. Itu saja.
Aku sudah meninggalkan Mark secara tiba-tiba. Aku merasa bersalah bertahun-tahun karena itu. Maka, aku kembali untuk menjelaskan semuanya dan mendapatkan maaf dari Mark. Walaupun aku tahu, kepergian ku bahkan tidak membuatnya terluka. Tapi aku bisa bernafas tanpa rasa bersalah mulai hari ini.
Terima kasih banyak Jaemin..
Bahagialah bersama Mark.
Jaemin menutup kelopak matanya sejenak. Membiarkan sebuah butir bagai berlian jatuh menghiasi pipinya dan menahan airmata yang masih mengumpul di kelopak matanya. Ia juga menarik nafasnya cukup panjang. Lalu, menghembuskannya bersama rasa sesak yang sedari tadi ia tahan karena surat yang Haechan tulis untuk dirinya.
Ini menyiksa batinnya.
Dan aku mengembalikan bunga ini padamu bersamaan dengan semua rasa cintaku pada Mark. Aku tahu, bunga tulip ini pasti untuk Mark. Aku benarkan ?.
Selalu berbahagialah mulai sekarang.
Aku akan pergi dan kembali ke New York. Semua tugasku di Seoul sudah selesai.
Selamat tinggal,
Haechan.
Jaemin melirik ke arah bunga tulip layu yang Haechan tinggalkan di atas nakas samping tempat tidur, sebelum Haechan pergi meninggalkan apartemennya. Jaemin mulai meraih bunga itu. Lalu, ia memandanginya sambil menyentuh salah satu kelopak yang berubah menjadi coklat karena layu.
Terpikir di otaknya, apa yang harus ia lakukan sekarang. Haruskah ia senang karena kepergian Haechan ?.
Atau.
Haruskah ia sedih ?.
Rencananya untuk membuat Mark bersama Haechan, kini akan sirna. Dan jika Haechan pergi, siapa yang akan menggantikan posisi Jaemin nanti ?. Pada siapakah Jaemin menitipkan Mark yang sendirian ?.
Tanpa sadar, airmata Jaemin menetesi salah satu kelopak bunga layunya. Ia benar-benar tak tahu harus melakukan apa. Ia merasa gagal untuk mempersiapkan kebahagiaan Mark esok. Belum lagi, kini ia mulai membayangkan kesendirian Mark tanpa dirinya. Jaemin tak ingin Mark sedih dan kesepian.
Itu artinya, Haechan tidak boleh pergi. Ia harus tetap disini untuk kembali pada Mark.
Itu benar. Jaemin sudah membulatkan keputusannya. Ia harus pergi untuk mencegah Haechan kembali ke New York. Ia pun langsung menyibakkan selimut yang tadinya membalut kakinya dengan sembarang arah. Lalu, ia turun dari kasurnya.
***
Dengan langkah tertatih, Jaemin melangkah keluar dari apartemen. Jangan lupakan tangan kanannya yang terus meremas perutnya yang terasa menyakitkan. Kini, ia berada di basement, tempat puluhan mobil terparkir rapi di tempatnya. Ia mulai berjalan sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. Ia berusaha mencari mobil milik Haechan. Ia harap, Haechan masih belum berangkat karena pintu apartemen Haechan sudah terkunci dan Haechan sepertinya sudah meninggalkan apartemennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage (Markmin)
Fanfiction[Complete] Jaemin dan Mark menikah. Tapi orang ketiga muncul dan menghancurkan segalanya. Bahkan sampai orang keempat juga. cast: Mark × Jaemin Jaehyun × Jaemin Mark × Haechan Other member of nct dream ❤ Rate ? Just T Warn! YAOI