2

386 55 10
                                    

Dua gadis yang baru memasuki salah satu club terbesar di kota Jakarta itu seakan tidak terusik dengan suara musik yang sangat menggema di setiap jengkal club tersebut.

"Mereka buka sofa dimana sih?" Tanya Bela yang sedang celingak-celinguk seperti sedang meng scan setiap sudut tempat di club tersebut.

"Revan nge-WA gue. Katanya mereka buka sofa di lantai 2." Renata berucap sambil membalas pesan di iPhone-nya. Kemudian dia tersenyum ke arah Bela lalu mengapit tangan bela.

"come-on bitch time to party!!" teriak Renata sambil mengangkat tinggi-tingggi tangannya yang bebas. Sedagkan Bela? Hanya mengikuti Renata yang sedang menariknya kelantai 2. Ralat lebih tepatnya menyeretnya.

*****

"Gila, lo berdua ngaret amat. Janjiannya jam 9 dan lo berdua baru datang?" wanita dengan dress mini merah terang yang sangat cocok untuk kulit putih mulusnya itu bertanya pada Renata dan Bela yang baru duduk di depannya.

"yaelah Sha,gue sih udah siap dari sebelum jam 9. Cuma nih curut satu aja yang kelamaan. Maklum lah, bokap nyokapnya lagi di rumah jadi dia nunggu mereka tidur dulu." balas Renata membuat wanita bernama Salsha itu terkekeh, kemudian menghisap rokok yang sedari tadi di apit di antara jari tengah dan telunjuknya.

"Ck, habis pulang dari sini, pasti manjat pagar lagi-kan?" Salsha menekankan kata 'lagi' sambil menatap Bela yang memutar matanya malas. ya, baik Renata maupun Bela jika orang tua mereka sedang tidak ada perjalanan bisnis a.k.a sedang berada di rumah, mereka pasti akan mengendap-ngendap jika ingin pergi ke club, dan pulangnya harus memanjat tembok supertinggi karena gerbang rumah pasti sudah terkunci.

"Diem lo, anak kos-an." kini giliran Renata yang terkekeh pelan, sedangkan Salsha hanya mengangkat bahuya acuh.

"Eh, btw Revan kemana?" Tanya Renata yang menyadari kalau kekasihnya itu tidak berada di sana.

"Revan lagi ke toilet." sahut Vino yang sedang merangkul wanita yang terlihat lebih tua darinya yang Renata yakini adalah wanita murahan yang hanya didapat Vino dari lantai dance floor.

"Ren, temenin gue ke toilet yuk, gue pengen pipis nih." Bela menyenggol bahu Renata sambil bergerak resah.

"yaelah Bel. Lo pergi sendiri aja deh, gue udah nyaman duduk." Bela hanya mengangguk kemudian langsung berdiri dan berjalan cepat menuju toilet yang agak jauh dari tempat mereka membuka sofa.

*****

Setelah memenuhi panggilan alamnya, Bela langsung berjalan keluar dari toilet. Tapi langkahnya terhenti ketika dia melihat pria yang sangat familiar baginya. Pria itu, Revan Admajaya kekasih dari sahabatnya.

Tapi Revan tidak sendirian, dia bersama seorang wanita. Awalnya bela pikir itu adalah Renata, tapi mengingat renata menggunakan dress selutut berwarna navy sedangkan wanita yang bersama Revan menggunakan dress maron ketat tanpa lengan. Hal itu membuat Bela memicingkan matanya untuk melihat lebih jelas siapa wanita itu.

Tapi beberapa detik kemudian Bela membulatkan matanya sambil membuka mulutnya ketika dia melihat Revan mencium wanita itu dengan sangat posessif. Wanita itu mengalungkan tangannya ke leher Revan sedangkan Revan memeluk pinggang wanita itu untuk menghilangkan jarak diantara mereka.

Untuk kedua kalinya, Bela memergoki Revan berselingkuh, tepat di depan matanya. Pertama ketika Revan menyelingkuhinya, dan sekarang Revan menyelingkuhi sahabatnya, Renata.

Untuk kesekian kalinya hati Bela hancur, karna Revan.

Tidak mau melihat lebih, Bela membalikan tubuhnya berniat untuk pergi. Tapi betapa terkejutnya bela ketika melihat Renata yang berdiri 3 meter di belakangnya.

Not Like YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang