13

180 34 18
                                    

"Pokoknya kali ini gue nggak mau masuk BK!" teriak Renata dengan nafas yang tersenggal-senggal.

"Gue juga!" Bela balas berteriak.

"BERHENTI KALIAN?!" Suara teriakan yang 5x lebih kencang dari suara Renata dan Bela terdengar. Membuat Renata dan Bela menengok kebelakang.

Dibelakang mereka, Bu Siska berlari dengan tergopoh-gopoh mengejar mereka. Hal itu membuat Renata dan Bela langsung menambah kecepatan berlarinya.

Suara teriakan yang menyuruh mereka berhenti terus menggelar di sepanjang koridor yang mereka lewati, hal itu membuat mereka menjadi sorotan. Siswa-siswi yang sedang olahraga di lapangan outdoor langsung memfokuskan pandangan mereka kearah Renata, Bela dan Bu Siska yang sedang berlari. Tak hanya itu, bahkan siswa-siswi yang sedang belajar di kelas-pun langsung mengalihkan tatapan mereka kearah jendela ketika Renata, Bela dan Bu Siska lewat.

Tadi, Renata dan Bela terlambat. Mengingat mobil Renata sedang di perbaiki, jadi Bela harus menjemput Renata dulu di rumahnya. Dan ketika sampai di sekolah, jam pelajaran sudah berlangsung sejak 15 menit sebelum kedatangan mereka. Karena malas beradu argumen dengan guru yang mengajar, apalagi jam pelajaran pertama mereka adalah biologi, dan guru yang mengajar adalah Bu sitty, guru yang terkenal paling cerewet se-SMA Nusantara. Jadilah Renata dan Bela langsung melenggang ke kantin. Dan sialnya, untuk kesekian kalinya, Bu Siska memergoki mereka. Dan jadilah mereka melangsungkan aksi kejar-kejaran pagi ini.

"Bu Siska kenapa masih ngejar sih? Udah tua juga. Masih doyan aja lari-larian." Renata menggerutu di sela-sela larinya.

Mereka berbelok kearah toilet. Disaat seperti ini, otak Bela yang biasanya macet, langsung bekerja dengan gesit. Bela menarik tangan Renata, kontan sang pememilik tangan langsung berhenti.

"Ke- kenapa?" Tanya Renata sembari mengatur nafasnya yang tidak beraturan.

Dan keadaan Bela juga tidak jauh berbeda. Naasnya juga tersenggal-senggal.

"Ayo masuk." Ujar Bela dengan menarik tangan Renata kearah toilet pria.

Renata membulatkan matanya. "Lo gila? Ini toilet cowok bego."

Bela memutar matanya malas. "ya karna ini toilet cowok, jadi Bu Siska nggak mungkin nemuin kita di sini."

Bela menyerngit kala Renata menepuk tangannya dengan tatapan berbinar kearah Bela. "Wah..wah.. otakmu sangat cerdas nak." Ucap Renata bangga.

"Diem lo udin. Cepetan masuk, sebelum kepergok Bu Siska."
Dengan cepat, Renata dan Bela langsung membuka pintu dan masuk kedalam toilet.

"AAA!!!" Renata dan Bela langsung menutup mata mereka dengan kedua tangan ketika melihat apa yang ada di depan mereka.

Disana ada dua orang pria. Sebenarnya, mereka tidak masalah karena pria yang ada di depan mereka hanya sedang membasuh wajahnya. Tapi yang jadi masalah adalah sekitar 1 meter di sebelah pria itu ada pria yang satu lagi sedang berdiri, dan terdengar seperti bunyi percikan-percikan air yang meluncur bebas a.k.a pria itu sedang memenuhi panggilan alamnya.

Mendengar teriakan, kontan pria itu langsung memutar kepalanya.

"AAA!!!" Pria itu menjerit ketika melihat dua orang gadis yang ada di dalam toilet pria. Pria itu dengan cepat menarik resleting celananya. Lalu menatap dua gadis itu dengan wajahnya yang sudah semerah tomat.

"LO BERDUA NGAPAIN DI TOILET COWOK HAH?!" Teriak Kevin setelah selesai membenarkan Resletingnya.

Ya.. 2 pria itu adalah Kevin dan Revan. Kevin melotot kearah Bela dan Renata. sedangkan Revan hanya menatap bingung kearah mereka.

Not Like YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang