8

215 36 4
                                    

Renata berjalan dengan cepat menyusuri gedung IPS dengan kepala yang bolak-balik menengok kanan dan kiri. Sejak tadi Renata mencari Bela yang tidak masuk kekelas. Tapi Renata yakin bahwa bela saat ini sedang membolos.

Jangan Tanya kenapa Renata ada di gedung IPS, karena seluruh gedung IPA sudah di telusurinya bahkan sampai ke gudang-gudangnya sekalipun.

"Nih anak ngumpet di mana sih? Mana di telfon nggak diangkat-angkat lagi. Bikin rep- Aw"

Renata meringis sambil memegang bahunya, lalu menatap orang yang menabraknya. Renata mengerutkan keningnnya, di depannya, berdiri seorang gadis yang sepertinya bukan orang Indonesia asli. Rambutnya yang berwarna blonde dengan wajah indo.

"Sorry." Gadis itu berucap, kemudian melenggang pergi begitu saja tanpa menunggu respon dari Renata.

*****

"Di kelas gue ada murid baru. Siswi pertukaran pelajar dari Aussie."

Gio adalah siswa kelas XI IPS 1. Gio bisa akrab dengan Revan dan Kevin karena mereka sering bertemu di Club yang biasa mereka kunjungi. Revan,Kevin dan Niko mengalihkan tatapan mereka kearah Gio. Ya.. Sejak hari itu, Niko langsung bergabung dengan Revan dan kawan-kawannya. Revan tidak keberatan sama sekali walaupun dia tahu bahwa Niko menyukai Renata, karna menurutnya, itu hal yang wajar jika seorang pria menyukai seorang wanita. Apalagi jika wanita itu secantik Renata.

"Cewek atau cowok?" Tanya Kevin.

"Dimana-mana, yang namanya siswi itu yah Cewek Bego." Sahut Niko.

Gio mangut-mangut menyetujui

"Cewek. cantik, bodynya oke." Jawab Gio yang di tanggapi kekehan oleh Revan dan Kevin. Sedangkan Niko hanya menyimak saja.

"target baru?" Kini giliran Revan yang bertanya. Sedangkan Gio hanya mengangkat bahu acuh kemudian mulai menyeruput orange juice-ya.

"Seperti biasa."

Niko yang tidak mengerti apa yang mereka bicarakan mulai menyenggol lengan Kevin.

"Lo pada lagi ngomongin tentang target-target apa sih?" Niko bertanya dengan suara berbisik kearah Kevin.

"Oh.. itu, soal si murid baru yang bakalan jadi target barunya Gio."

"Maksudnya gimana sih?"

"Duh, Nik, lo itu jauh-jauh sekolah di Amrik, bukannya tambah pintar tapi malah tambah bego ya, Kayaknya otak lo udah ketutupan sama bule-bule seksi yang suka ngejemur di pantai deh."

Niko mengerlingkan matanya.

"Lo tinggal jawab aja apa susahnya s-"

"Itu ceweknya."

Niko menggeram kesal karena Gio memotong perkataanya. Tapi tak urung, Niko juga ikut memutar kepalanya kearah pintu kantin seperti yang dilakukan oleh Kevin. Revan pun tak urung membalikan sedikit badannya, karena arah pintu kantin ada di belakangnya. Revan tertegun dengan apa yang ada di depan matanya.

Disana, seorang gadis dengan Rambut Blonde baru memasuki kantin, kepalanya celingak celinguk dengan ekspresi bingung seperti sedang mencari tempat duduk yang kosong. perlahan dia mulai berjalan kearah meja Revan,Gio,Kevin dan Niko.

Revan dengan cepat membalikan tubuhnya seperti semula, raut wajahnya berubah dengan ekspresi yang tidak bisa di baca.
Kemudian hal yang paling tidak Revan harapkan terjadi. Terdengar suara seorang wanita di belakangya.

"hmm.. permisi, gue bisa duduk di sini? Soalnya tempat duduk yang lain udah penuh."

Revan memejamkan matanya 'Suara itu,'

Not Like YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang