lima

1.1K 146 7
                                    

"Everyone has a friend during each stage of life. But you are lucky when you have the same friend in all stages of life."

........

Kyungsoo berkali-kali menguap. Entah kenapa dia begitu sangat mengantuk saat ini. Seingatnya pagi ini dia tidak minum obat tidur atau obat penenang atau obat untuk penyakitnya. Ia hanya makan semangkuk kecil nasi merah dan sup kesukaannya. Tapi rasa kantuk ini melebihi batas wajar karena hampir saja keningnya menghantam meja kayu.

Kyungsoo menyerah. Semua yang dikatakan guru Kim Taeyeon tidak masuk ke otaknya. Jangankan otak, masuk telinganya saja tidak. Angka-angka yang ditulis rapi oleh guru Kim seakan berlari-lari mengejek kepayahannya.

"Guru Kim sepertinya Kyungsoo tidak enak badan. " belum sempat Kyungsoo mengutarakan niatnya untuk pura-pura sakit, suara Irene lebih dulu menginterupsi. Sehun langsung menatap Kyungsoo dan Irene bergantian.

"Benarkah? Apa kau sakit Kyungsoo? " tanya guru Kim mencoba memastikan sesuatu yang hanya diangguki kepala Kyungsoo. "Kau bisa ke uks sekarang. Sehun tolong antarkan Kyungsoo. " perintah guru Kim yang diangguki Sehun dan Kyungsoo. Sebelum meninggalkan kelas, Kyungsoo memberikan satu kedipan mata untuk Irene dan diangguki Irene.

Awalnya Sehun menggandeng tangan Kyungsoo selayaknya ia menggandeng seseorang yang sedang sakit. Tapi setelah melewati kelas Sehun melepas tangan Kyungsoo dengan kasar membuat Kyungsoo terhuyung dan terheran.

"Hai Sehun? Kau kenapa? " tanya Kyungsoo yang bingung melihat sikap aneh Sehun yang berjalan mendahuluinya. "Kau tidak suka mengantarkan aku ke uks? " tanya Kyungsoo membuat Sehun berhenti dan menatap balik Kyungsoo.

"Kau tidak sakit kan? " tanya Sehun yang membuat Kyungsoo tercekat awalnya, tapi hei dia Sehun, yang tahu Kyungsoo luar dalam, jadi dia pasti tahu kalau Kyungsoo hanya berpura-pura.

"Aku kira kau memang sudah tahu. " jawab Kyungsoo.

"Tapi kenapa Irene mengatakan kalau kau sakit! " ucap Sehun akhirnya. Entah kenapa dia tidak suka jika Irene begitu peduli pada Kyungsoo, entah kenapa.

Tapi kini Kyungsoo terkikik geli. Membuat raut wajah Sehun yang tegang mulai kebingungan.

"Jadi karena Irene kau berteriak padaku?" tanya Kyungsoo kali ini membuat Sehun terdiam. "Jadi hanya sebatas inikah kepercayaan mu padaku Sehun? " balas Kyungsoo berlagak seolah-olah ia kecewa pada Sehun.

"Tidak Kyungsoo aku tidak bermaksud seperti itu! "Kali ini Sehun yang merengek dan merasa bersalah. Dia tidak tahu kenapa tadi dia begitu kesal.

"Kalau kau memang menyukainya, aku mendukung mu. " ucap Kyungsoo dengan senyuman manis untuk Sehun. Ia mendorong -dorong tubuh Sehun membalikan badannya untuk kembali ke kelas. "Aku bisa ke uks sendiri. Kembalilah. "

Kyungsoo melangkah meninggalkan Sehun yang kebingungan dengan riang, senang rasanya ia tahu jika Sehun menyukai Irene. Menurut Kyungsoo keduanya sangat mirip dan akan menjadi pasangan fenomenal Hanyang. Siapa yang tak kenal Sehun yang ketampanannya terkenal disemua gedung dan kelas Hanyang. Dia tinggi dan berperawakan bak dewa. Dia memang titisan dewa, menurut Kyungsoo karena terkagum akan pesona Sehun. Dan jangan lupakan Irene yang senyumnya memancarkan cahaya yang bisa membuat siapa saja jatuh Cinta. Mereka segelintir siswa gedung C yang mendapatkan perhatian lebih dan terkenal. Jadi pasti mereka akan cocok, pikir Kyungsoo bangga akan pemikirannya sendiri.

You Know His NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang