Duapuluhsatu

1K 149 10
                                    

Kyungsoo berjalan ke atap gedung B dan ia menemukan Sehun disana. Laki-laki itu lebih banyak sendiri sekarang. Dan Kyungsoo rasa, ia juga butuh merenung sekarang.

"Oh Sehun!"

Sehun menengok ke arah Kyungsoo dan hanya tersenyum tipis lalu kembali menatap langit.

"Apa kau akan seharian disini?" Tanya Kyungsoo yang sudah pasti tidak dijawab Sehun.

"Kau tahu, dulu sebelum kita mengenal apa itu cinta, masa sulit di Hanyang adalah camilan kita sehari-hari. Pantang membolos, menangis atau bertingkah kekanakan mengasingkan diri seperti ini."

"Berapa kali kita merampok kantin gedung A, membuat onar padahal kita hanya makan dengan kerusuhan-kerusuhan kecil, beberapa orang bahkan memanggil kita perusuh. Bahkan ada yang membenci kita,"

Sehun masih diam dan Kyungsoo kembali melanjutkan monolognya,

"Tapi sejujurnya aku rindu masa-masa itu."

Sehun menatap Kyungsoo, ia juga merasakan apa yang Kyungsoo rasa. Dan mungkin ia juga menginginkan apa yang Kyungsoo inginkan.

"Aku sedang melepaskannya. Aku sedang meyakinkan diriku jika perasaan yang ku punya bukanlah cinta. Aku ingin melupakan Irene."

Kyungsoo tersenyum, "Aku akan mengenalkanmu pada gadis lain yang ku janji dia cantik."

Sehun tertawa, "Sejeong?"

Kyungsoo melotot, "maksudmu kau ingin berkenalan dengan Sejeong?"

Sehun mengangguk lucu, sementara Kyungsoo menepuk jidatnya, "astaga Oh Sehun, kenapa standart mu turun drastis? Sejeong itu- Sejeong itu- ash, aku sulit mengatakannya."

"Kenapa?"

"Dia bahkan hampir dikeluarkan dari sekolah lamanya."

......

"Jieun!"

Jieun membalikan badannya ketika seseorang memanggil nya dan ia melihat Baekhyun dengan kotak makannya, menyusulnya. Mereka duduk di meja yang sama, setelah lama sekali mereka bahkan tak saling sapa. Setelah insiden bagaimana Soojung dan Baekhyun bertengkar.

"Dimana Soojung?" Tanya Baekhyun sambil membuka bekal nasinya yang selalu penuh dengan wortel dan tomat. Penglihatan Baekhyun semakin memburuk.

Jieun hanya mengendikan bahunya. Tidak menatap Baekhyun sama sekali dan sibuk mengaduk mie instan nya.

"Kau makan mie lagi? Soojung akan membunuhmu jika ia tahu."

"Dia tidak peduli padaku."

"Apa sekarang yang ia pedulikan hanya Kyungsoo saja? Apa ia juga mengabaikanmu?"

Jieun menatap tajam Baekhyun. Fakta bahwa ia sedang pura-pura tidak tahu jika Baekhyun adalah saudara kembar Kyungsoo, semakin membuatnya geram.

"Bukan tentang Kyungsoo."

Baekhyun mendesah, "kenapa laki-laki itu beruntung sekali." gumamnya lirih tapi masih bisa di dengar Jieun.

Jieun menutup tutup mie nya dan menatap Baekhyun intens.

"Baekhyun, aku ingin bertanya sesuatu padamu."

Baekhyun mengangguk sambil mengunyah wortelnya, "Kenapa kau terdengar seperti membenci Kyungsoo?"

Baekhyun menghentikan kunyahannya, menatap malas pada Jieun. Tapi ia tidak pergi.

"Karena dia merebut segalanya."

Mata Baekhyun begitu keras menghujam mata Jieun, yang tidak mengerti maksud dimana kata merebut segalanya terjadi. Karena yang jelas ia tahu, Jena sangat menyayangi Baekhyun dan mengabaikan Kyungsoo.

You Know His NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang