Sembilanbelas

1.1K 151 10
                                    

Jangan lupa dong buat vote dan comment 🙏

°°°°

Baekhyun terus menatap satu arah dimana ia melihat ibunya yang tidak lain adalah Jena sedang sibuk dengan koran paginya. Sejak Lima belas menit yang lalu, Baekhyun duduk di depan Jena tanpa Jena menyadarinya. Dan Baekhyun tidak berusaha untuk mengusiknya.

Banyak hal dalam hati dan pikiran Baekhyun, tentang bagaimana semua ini bisa terjadi. Tentang bagaimana ia tidak bisa saling mencintai satu sama lain dengan saudara kembarnya, tentang bagaimana ibunya memperlakukan mereka. Ia ingin tahu, dan sudah lelah mendendam tanpa tau awalnya. Ia pikir semua kesalahan ada pada Kyungsoo yang menjadikan ibu membencinya. Dia pikir, semua ini akan berakhir sejalan dengan waktu, dan dia pikir semua akan baik-baik saja jika ia bersama  Jena.

Tapi,

Chunyang menangis dan mengatakan, "mungkin ini batas kesabarannya melihat Jena yang semakin semena-mena dengan Kyungsoo."

Chunyang akan pergi dari rumah ini, dan membawa Kyungsoo.

"Kenapa Kyungsoo?" Ia bertanya, waktu itu.

"Tanyakan sendiri pada ibumu, kuyakin ia mengetahuinya karena aku tidak tau apa maksudnya ia melakukan ini semua."

Dan sekarang ia mempunyai kesempatan menanyakan semua itu pada wanita yang berada tepat di depannya.

"Ibu..."

Jena menaikan sedikit alisnya, mengingkirkan pandangannya dari koran paginya berganti menatap Baekhyun yang duduk di depannya.

"Sejak kapan kau duduk disitu?" Tanya Jena yang sama sekali tak menyadari kedatangan Baekhyun.

"Sejak ibu hanya menatap kosong koran itu."

Jena sedikit salah tingkah dan menyangkal lewat gerak tubuhnya. Ia menatap koran itu lagi,

"Ibu sedang membaca artikel tentang beberapa bencana yang akhir-akhir ini melanda, Ibu berencana mengirim beberapa bantuan, hanya itu."

Baekhyun tersenyum, "ibu terlihat peduli dengan dunia."

Jena menatap Baekhyun dengan senyuman manisnya, "Bagaimanapun juga, kesuksesan yang ibu raih bukan milik ibu semata."

"Lalu bagaimana dengan kami?"

Jena menatap Baekhyun, tatapan sendu Baekhyun membuatnya terhenyak tentang apa yang saat ini Baekhyun tanyakan.

"Kami?"

"Iya, tentang bagaimana ibu agar aku dan Kyungsoo bisa bersatu."

Baekhyun mengalihkan pandangannya, menatap jauh sebuah bingkai foto yang tertempel didinding, pigura besar yang menggantungkan foto wisudanya ketika Sekolah menengah pertama.

"Saat itu, dihari yang sama aku dan saudara kembar ku sama-sama lulus."

"Aku tidak tahu bagaimana awalnya sekolah kita berbeda, dia sekolah di sekolah negeri sedangkan aku di Hanyang yang begitu megah."

"Aku juga tidak tahu awalnya, kami bahkan hampir tidak pernah menyapa. Aku tidak tahu kenapa ibu menghadiri wisudaku sedangkan tidak menghadiri wisudanya, dan aku tidak tahu kenapa namaku menjadi Kim Baekhyun sedangkan dia tidak."

Jena terdiam, mendengarkan semua rentetan pertanyaan Baekhyun yang sedikit membuatnya berfikir, mengingat kembali kenangan kenangan yang menurutnya kelam.

"Ibu juga tidak tahu bagaimana awalnya,"

"Tapi kenapa ibu meneruskannya?"

"Apa maksudmu?"

You Know His NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang