Duapuluh

1K 149 10
                                    

Jangan lupa vote coment dan follow 😊

....

"Waah, Irene kau punya selera make up yang bagus. Kau terlihat sangat cantik dan natural."

"Tentu saja, jika Irene tidak cantik, bagaimana dia bisa mendapatkan Suho."

"Ku dengar kau juga akan mengikuti olimpiade seperti Baekhyun bulan depan?"

Irene hanya bisa tersenyum melihat bagaimana teman-teman barunya tampak sangat kagum padanya. Mulai dari mereka berkata bahwa banyak siswa gedung A dan B patah hati mendengar ia berpacaran dengan Suho, juga prestasi-prestasi yang ternyata banyak mereka yang menjadi stalkernya. Ia bisa tertawa saat ini, walaupun kalau hatinya yang berbicara, ia hanya sedang dalam tahap pencitraan saat ini.

Sedetik kemudian senyumannya hilang melihat dua teman sekelasnya yang masuk dengan masam dan tak melirik sma sekali pada Irene dan teman-temannya.

Soojung dan Jieun, mereka duduk dan hanya saling diam. Irene tahu, pasti karena kejadian kemarin yang mana ia nekat mencium Kyungsoo. Sampai saat ini, Irene tak tahu bagaimana Kyungsoo dan Soojung, yang jelas ia melihat bagaimana Irene mencium Kyungsoo.

"Sudah kuduga, pasti karena Kyungsoo."

Soojung tetap diam dan berusaha menyibukan diri membaca buku fisikanya.

"Soojung,"

Soojung masih tak menyahuti Jieun. Jieun begitu bingung, sejak pagi Soojung benar-benar hanya bertingkah seperlunya dan malas-malasan. Bahkan berbicaranya pun seperlunya. Ia juga tak agresif seperti biasa merengek ingin ke gedung Cara untuk sekedar melihat Kyungsoo karena rindu.

"Kalau kau seperti ini, aku akan bilang ke Kyungsoo untuk tidak mendekatimu."

Soojung masih diam. Tapi ia sudah tak lagi membaca. Jieun menarik pipi Soojung dan betapa terkejutnya ia melihat mata Soojung yang sembab.

"Kau kenapa? Apa Kyungsoo benar-benar menyakitimu?"

Soojung masih diam, tapi matanya menatap Irene yang tertawa bersama teman-temannya, spontan Jieun ikut menoleh pada Irene yang berada di belakangnya.

"Irene?" Tanya Jieun, dan Soojung memalingkan wajah malasnya lagi.

"Dia menyukai Kyungsoo, dan dia mencium Kyungsoo di depan mataku."

"Apa?" Jerit Jieun tertahan, ia juga masih memikirkan perasaan Irene jika ia tahu mereka membicarakannya.

"Lalu Kyungsoo membalas ciumannya?"

"Kau gila?" Soojung merajuk dengan timpalan Jieun yang dirasanya dia tidak akan berpikir dua kali untuk putus jika Kyungsoo melakukan itu, mengingatkan ia bagaimana dulu ia bisa putus dari Jongin.

"Kau sudah menghubungi Kyungsoo?"

"Aku menolak semua panggilannya."

Jieun menepuk jidatnya. Soojung yang cemburun adalah sisi baru yang ia lihat. Dulu saat bersama Jongin, yang mana penggemar Jongin jauh lebih parah daripada Kyungsoo, ia hanya berkata, aku percaya pada Jongin, hanya seperti itu, tidak ada reaksi apapun bahkan sampai badmood seharian seperti ini.

"Bagaimana Kyungsoo bisa menjelaskan semuanya jika kau tak memberinya kesempatan."

Soojung menangkup wajahnya dengan kedua tangannya, ia juga bingung dengan perasaannya. Di satu sisi ia bebar-benar terkejut dengan Irene yang mencium Kyungsoo tiba-tiba. Di satu sisi ia percaya bahwa Kyungsoo tak memiliki perasaan apapun pada Irene, buktinya,

You Know His NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang