delapan

1.1K 144 9
                                    

Suara musik terdengar keras memenuhi ruangan yang telah disewa Seulgi untuk pestanya malam ini. Beberapa teman sekelasnya sudah datang untuk membantunya mempersiapkan acara. Beberapa tamu undangannya juga sudah ada yang datang untuk melihat beberapa lukisan dan foto yang dipajang Seulgi.

"Kau bilang akan ada tamu spesial?" tanya salah satu orang sahabat Seulgi.

"Benarkah, siapa Seulgi?" tanya yang lainnya disambut teman-temannya yang lain.

Seulgi hanya tersenyum tidak menjawab dan tidak memberikan kode apapun. Lalu dia meninggalkan teman-temannya menuju sebuah tempat. Tempat dengan sebuah lukisan besar tertutup kain putih yang hanya dengan melihatnya Seulgi amat sangat senang. Tidak ada yang tahu apa yang dilakukannya, tidak ada yang tahu siapa orang spesialnya. Hanya dia yang mengetahui.

"Apa harus kusuruh orang untuk mengangkatnya ke hall utama?"

Seulgi terperanjat mendengar suara Suho dari arah belakangnya.

"Sudah kesekian kali aku melihatmu berdiri disini dan tersenyum. Apa ini karya masterpiece mu?" tanya Suho yang langsung dijawab gelengan Seulgi.

"Kenapa kau tidak mengijinkan kakak mu ini untuk melihatnya?"

"Kakak sudahlah. Sebaiknya kau segera ke bawah, aku harus menyiapkan sesuatu. Tolong sambut tamu-tamu ku kak." Suho mendengus melihat adiknya yang ber aegyo di depannya. Tapi hal itulah yang sangat disukai Suho dan keluarganya karena Seulgi sangat kurang dalam mengekspresikan diri. Dia begitu pemalu.

"Oke, oke." Suho meninggalkan Seulgi yang masih betah berdiri didepan lukisan rahasia itu.

Disisi lain tamu undangan sudah banyak yang datang. Hanya murid-murid gedung A Hanyang dan beberapa kenalan Seulgi. Soojung datang bersama Jieun dengan drees biru tuanya yang dipadu-padankan dengan tas berwarna merah senada dengan sepatunya. Seperti biasa, Soojung dan Jieun selalu mencuri perhatian.

Mereka berkumpul didekat makanan yang tersedia. Tak pernah dilihat Soojung, Jieun bahagia kecuali di dekat banyak makanan. Jieun juga sudah membuat sebuah blog dan akun youtube untuk membagikan rasa cintanya pada makanan.

"Kau harus makan yang ini Soojung, ini manis tapi tidak akan membuatmu gemuk."

Soojung menolak pilihan makanan Jieun karena Soojung tahu apa yang dikatakan Jieun adalah kebalikannya. Jieun selalu protes karena ia selalu memilih-milih makanan, selain tidak mau gendut tapi makanan manis memang tak begitu disukainya.

"Soojung, aku seperti pernah melihatnya tapi aku yakin dia bukan dari gedung A."

Soojung melihat pada arah pintu yang membelakanginya, melihat pada seseorang yang dituju Jieun, dan matanya langsung menyipit.

"Kyungsoo, itu Kyungsoo Jieun." ucap Soojung antusias sekaligus bingung bagaimana Kyungsoo bisa ada di tempat ini.

Belum sempat Soojung menghampirinya, Suho dan Jimin juga beberapa temannya menghampiri Kyungsoo yang terlihat bingung.

Soojung segera berlari ke arah Kyungsoo diikuti Jieun.

"Aku tidak punya urusan dengan mu?" Kyungsoo hanya memasang wajah garangnya melihat Suho dan kawan-kawannya menghadang jalannya. Suho mendecih dengan senyuman meremehkannya.

"Urusan? Disini? Berarti itu denganku." Ucapnya. Kyungsoo menatap suasana disekitarnya yang baru disadarinya. Tidak ada seorang pun yang dikenalinya dan ini bukan kalangannya.

"Aku ingin menemui Seulgi." ucap Kyungsoo yang langsung ditertawakan Suho.

"Adikmu mengundang ku." Kyungsoo benar-benar tidak ingin membuat perkara apapun dengan Suho, apalagi Seulgi mengatakan padanya jika ini acara penting untuknya, sebagai permintaan maaf Seulgi akan kelakuan Suho, kakaknya. Jadi dia benar-benar tidak berpikiran macam-macam.

You Know His NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang