Duapuluhempat

1.1K 171 27
                                    

Soojung keluar dari kamarnya. Ibunya bersikeras menyuruhnya untuk hadir di acara makan malam yang diselenggarakannya. Yang ia dengar dari beberapa maid nya, Taeri kedatangan rekan bisnis yang anaknya ingin di jodohkan dengan Soojung. Soojung mengalah untuk hadir, tapi bukan berarti ia akan dengan waras menerima erjodohan yang diinginkan ibunya.

"Kau cantik sekali, aku tidak salah merawatnya kan, sayang?"

Jung Ill Woo, Ayah Soojung hanya mengangguk dan tersenyum menandakan ia setuju dengan ucapan Taeri.

"Sebenarnya siapa tamu kalian?" Tanya Soojung.

"Kau akan melihatnya sebentar lagi."

Sebuah mobil masuk ke pelataran rumah mereka. Dan Soojung merasa tak asing dengan mobil itu. Tak lama, sosok yang tak Soojung duga muncul. Kim Jena dan Baekhyun.

Soojung menatap Taeri tak percaya. Apa rencana Taeri dan Jena. Apa yang mereka inginkan. Memisahkannya dari Kyungsoo dan kini sosok Baekhyun berdiri di hadapannya.

"Hai Soojung, kau terlihat cantik sekali."

Soojung ingin mengumpat, tapi ia masih tahu etika. Ia tahu Jena bahkan belum mengetahui fakta jika ia sudah tahu jika ia adalah ibu Kyungsoo begitu juga dengan Baekhyun. Keadaan itu juga yang membuatnya harus bersikap seperti ini. Pura-pura dan mengikuti alur.

"maafkan kami karena membuat kalian repot."

"Kau ini bicara apa Jena, kita akan segera menjadi keluarga setelah ini. "

Soojung melirik dengan kesal ibunya dan Jena yang saling tertawa, sementara ia dan Baekhyun hanya diam tak mengerti kemana pembicaraan kedua orang tuanya.

Setelah makan malam itu, Taeri mengatakan pada Soojung agar mengajak Baekhyun jalan-jalan keliling taman rumah dengan alasan agar mereka tidak canggung. Walaupun jelas-jelas Soojung memperlihatkan raut wajah, untuk apa kami canggung, kami teman sekelas dan kami biasa berduaan.

Tapi mereka memang lebih baik keluar dari pembicaraan para orang tua yang menurut mereka tidak jelas. Dan Soojung mengajak Baekhyun untuk sekedar mengitari taman belakang rumahnya.

"Kau baik-baik saja, Soojung?"

Soojung mendongak, ia tahu pertanyaan Baekhyun hanya basa basi untuk memecahkan yang terjadi diantar mereka. Soojung belum berbicara apapun pada Baekhyun semenjak kejadian itu. Mesreka masih menjadi canggung walaupun Soojung tak menyimpan amarah apapun pada Baekhyun.

"Baekhyun, apa kau tahu kabar Kyungsoo?" Tiba-tiba kata-kata itu keluar dari mulut Soojung. Ia tahu mungkin Baekhyun tak tahu jika ia sudah tahu tentang hubungan nya dengan Kyungsoo, tapi ia tak tahu harus bertanya pada siapa mengenai kabar Kyungsoo. Sehun pun juga tak tahu apa-apa.

"Dia baik-baik saja. Jieun pasti mengatakan padamu jika aku saudaranya."

Soojung mengangguk dan terimakasih pada Jieun jika dia sudah berbicara terlebih dulu pada Baekhyun walaupun ia tahu gadis itu pernah kecewa pada nya karena lebih membela Jongin daripada Kyungsoo.

"Kau tahu Baekhyun, kita sudah bersahabat lama. Kau tahu aku berpacaran dengan Jongin sudah lebih dari empat tahun, dan dia menghianatiku dengan menjadi kekasih wanita lain. Kau pernah melihat ku menangis saat bersamanya? Tidak. Karena aku dan Jongin hanya merasa saling mencintai tanpa memiliki." Soojung menarik nafasnya, "Tapi berbeda dengan perasaan ku pada Kyungsoo. "

"Apa yang kau rasakan dengan kehadirannya? Kalian baru saling mengenal dan tiba-tiba jatuh cinta. Bukankah dulu kalian juga pernah saling mengumpat. Bagaimana perasaan itu bias tumbuh padamu?"

Baekhyun dan Soojung saling berpandangan,

"Kau bisa mengenali perasaannya sebagai cinta, kau yakin? Bagaimana jika kau yang terlalu berharap padanya? Bagaimana jika dia hanya ingin membuatmu sangat mencintainya lalu dia menjauhimu begitu saja. Tentu saja, jika ia benar-benar mencintaimu ia akan memperjuangkanmu dan tidak meninggalkanmu."

You Know His NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang