# 12 DATE

13.2K 375 8
                                    

# 12 DATE

Bingung harus mengekspresikan sekarang. Senang, bahagia atau bingung. Hanya berdua dengan Angga di mall ini. 

1 jam buat jalan jalan dengannya, capek juga ternyata. Dan mereka lama banget, siapa lagi kalau bukan Nessa, bang Marcel, Romi, Nanda, dan radit, belum sampai sampai juga. Apa di bengkel di sana juga ada Mall?

Di saat keberadaan mereka tak dibutuhkan malah dateng. Pas keberadaan mereka sangat amat dibutuhkan, malah nggak keliatan sama sekali batang hidungnya. Buset.Kenapa hidupku kayak gini sih?

“aku laper” jujur apa boleh buat. Belum makan siang ditambah keliling mall ini dengan cowok sok keren ini.

Dan parahnya. Gila sakit mata banget ngeliatin cewek cewek pada mandang ingin menerkam cowok disebelahku ini. Sekeren itukah. Apa mereka melihatnya dengan sebelah mata doang. Apa perlu aku belikan kacamata. Akan ku belikan asalkan setelah itu tak memedangnya seperti. Kesannya kok aku kayak orang cemburu ya…

Tidak…tidak…tidak…

“ayo” dia menggandeng tanganku. Tidak dia malah terkesan menyeretku, dengan memegang pergelangan tangan mungilku.

Kita duduk dengan santai di meja dengan 2 kursi. Sungguh, aku merasa kalau kita saai ini  seakan akan sedang dating gitu. Ngarep ya? Enggak, tentu saja enggak. Tapi, iya aja deh. kalau nggak nge date terus apa coba. cewek dan cowok jalan jalan berdua doang.

“kamu mau apa?” tanyanya.

Mau hatimu. Duh nggak mungkin banget juga aku ngejawab kayak gitu. “sama kayak kamu” kalimat itulah yang aku keluarkan. Bukan kalimat yang sempat terlitas di otakku.

NGGAK MUNGKIN BANGET.

Ia kembali sambil membawa nampan makanan dan minuman. Nggak tau apa yang ia pesan, berharap aku suka dengan yang ia pesan.

2 Humburger daging dan 2 float coklat. Coklat ya? Suka banget. Dan satu wadah kentang.

Roti udah habis, setelah itu tangan ku masih dengan gesit ngambilin satu persatu kentang itu. Aku sih nggak akan kenyang kalau makan roti aja. Jadi terlihat porsi makanku besar banget ya.. emang itu kenyataannya kan.

Dret…dret…dret…

Yang bunyi hapeku apa hapenya dia ya?

Dia ngambil hape, berarti hapenya yang bunyi. Liat  hape ngecek punyaku juga ada pemberitauan sms.

Liat pesan ternyata dari Nessa.

Buat Angga dan Selin,

Sori bnget kita klitanny nggak bsa ke mall breng nih, mobilnya Marcel kliatnnya nggk bsa slesai skarang. Jdi kalian jalan dluan aja deh. Sori bangt ya. Smile…

Jadi, Angga juga dapet pesannya. Duh, argh… malu maluin dasar Nessa. Ngapain ngirim ke angga segalah sih. Aish...

“jadi setelah ini kita mau ke mana?” tanyanya setelah minum.

Kemana ya? Kalau ada sepasang cewek dan cowok sedang bersama. Enaknya tempat yang enak untuk pergi jalan di mana? Ke salon? Nggk mungkin, dia mana mau. Makan? ini udah makan. Ke Mall? Boring. Ke Bioskop? Boleh deh.

“Bioskop?” tawarku.

Dia terlihat berfikir. Lagian juga selama di sini aku belum pernah main ke bioskop.

“Bagaimana?”

“Ayo” kemuadian ia berdiri. Nggak pakek aba aba. Langsung berdiri. Dan aku masih memandangnya dengan tatapan bingung dan mata masih kedap kedip. Kelilipan apa dikira. Pakek kedap kedip.

The StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang