# 23 ACARA TAUN BARU

9.3K 279 2
                                    

# 23 ACARA TAUN BARU

“kenapa manggil?”

Jyah, itukan suaranya Angga. Liat kaca. Duh penampilanku, oh ya lupa belum mandi. Mandi cepet. Modusin supaya bisa cepet ngeliat mukanya yang tampam. Wkwkwkwkw….

“enggak, ayo keluar, nggak baik anak cowok di kamarnya anak cewek”

Aku tempelkan telingaku di balik pintu untuk mendengar obrolan mereka.

“Sel, cepet mandi, aku tunggu di bawah. Nggak pakek lama”

Setelah itu terdengar pintur tertutup. Argh.. syukurlah

Setelah selesai mandi langsung buka lemari, ehmmm… enaknya pakai baju apa ya? Olaharaga pagi, celana trening sama polo. Tapi kan…

Kenapa harus sesusah ini sih, perasaan kalau aku mau olahraga nggak seribet ini juga kali milih milih bajunya. Langsung ambil, pakek.

Nah ini, kenapa aku berasa jadi harus memperhatikan penampilan juga coba. Apa gara gara ada Angga? Kalau iya, ini berlebihan namanya. Jadi ingin tampil nyaman di depannya. Ini kali ya yang namanya udah jatuh cinta ketimpa cinta sebelah tangan pula. Supaya diperhatiin, kali aja dia jadi suka sama diriku. HIKS…

Traning sedengkul warna item sama polo kuning, dan sepatu warna kuning dan putih.dan rambut ikat kuda. Okey. Sempurna.

Turun ke bawah, nah tuh dia pangeranku. Pakek polo warna kuning juga.

OHMAYGAD.

Jangan jangan kita jodoh. ASEK.

Jadi pengen senyum senyum sendiri kan kerjaannya.

Mereka semua. Bang Marcel, Nessa, Angga, Radit, Nanda dan Romi udah pada nimbrung di depan tivi. Enggak paham bahas apa. Turun dan ngomong “ayo” ajakku.

“udah siap? Ayo” Pinta Romi

Keluar rumah, pada banyak sepeda. Oke. Jangan bilang kita ke taman pakek sepeda. Ini konyol.

“kita naik sepeda?”

“iya” jawab nanda

“kenapa?” tanya Radit

“nggak, nggak kok” yah walaupun aku kesekolah udah biasa naik sepeda tapi inikan. Tapi nggak papa deh, naik sepeda bareng mereka.

Di jalan menuju taman, yah sekitar 15 menitan lah. Di perjalanan berasa kayak panggung catwalk, yah maklum lah, yang naik kan pada tampan dan cantik cantik.

Semua pengendara setidaknya curi curi pandang ke arah segerumbulan remaja. Kan namanya juga cogan sama cecan.

Sampai di temapat taman, aku pernah ke sini sebelumnya sama Romi.

Waktu markirin sepeda di tempat parkir khusus sepeda, si Angga mendekat. Dia ia bilang “ayo”

“eh cie cie cie” nah itu suaranya Nessa yang berbisik di sampingku.

“udah deh Ness”

Radit, Romi sama Bang Marcel udah jalan duluan pada cari cewek cantik. Dasar cowok, nggak bisa berenti kalau udah liat cewek cantik lewat.

Nah, kalau nanda sama Nessa, udah jalan juga berdua.

Jadi sekarang tinggal aku dan Angga. Lagi lagi. Okey mungkin ini takdir. Lagi lagi berdua dengan Angga.

Canggung. Tuh kan. Nggak baik kalau cuma di tinggal berdua. Suasana jadi aneh kan.

“ayo” ajak nya lagi karena orang yang diajaknya berbicara bingung harus gimana, itu aku.

The StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang