# 22 MIMPI LAGI

9.8K 294 6
                                    

Astaga, maaf baget ya yang nunggu kelanjutan ceritanya si Selina. duh untung aja ini bulan puasa, sabar banget ya.

ini dia part 22 nya. cekidot....

# 22 MIMPI LAGI

Libur semester ini selama 16 hari. Asek. Bisa pulang ke Malasyia kan? Kangen abangku, gimana ya mereka. Terus selama aku nggak di sana bunda ke salon sama siapa ya?

Di kamar. Ambil tablet terus skype pan sama bang Dammar.

“abang abang ABANG”

“sabar dek, kangen ya?” kangen ya, sambil ngedipin mata kanannya

“kelilipan ya bang?”

Bang dammar cuma tersenyum kecut “eh dek, udah libur belum?”

“udah, liburan aku kembali ke sana aja deh bang ya. Ngrayain tau baru bareng. Kangen” ucapku manja, alah kan sama abang sendiri. Manja dikit nggak papa kan.

“nggak nyesel nanti pulangnya?”

“emang kenapa bang?”

“kan kamu tau, kalau tiap taun baru itu kan abang sibuk. Terus kamu main nya sama siapa?”

“sama bang Daffa kan bisa”

“bang Daffa ada proyek cabang baru di jepang”

“jepang??? Mau mau mau”

“ya elah kamu itu”

“kan masih ada bunda sama papa”

“ehm mereka…” kalimatnya bang dammar nggantung kenapa dengan bunda sama papa. Jangan jangan mereka???

“kenapa dengan bunda sama papa?” tanyaku dengan wajah kepo yang sering aku tunjukin kalau berhadapan dengan senyumannya Angga.

“muka lu biasa aja kali”

“hehehe, kenapa meraka bang???”

“mereka ngrayain taun bareng di paris”

“seriusan?. Mau mau mau” siapa sih yang nggak mau ngrayain taun baru bareng di luar negeri, di paris pula. Mau banget lah..

“emang kamu bakalan di ajak?”

“tentu saja, kan aku anaknya paling cantik”

“nggak yakin deh aku, eh dek udah dulu ya, mau on air nih. Dadah adek. Muah”

“ih jijik”

Setelah itu layarnya berubah item dan saat nya tidur setelah hari panjang yang harus mendengarkan perdebatan antara kakek dan nenekku tentang nilaiku. Kakek yang kontra denganku dan nenekku yang pro dengan nilaiku. Duh makin cinta dengan nenek kan. Peluk nenek.

Tidur, nggak butuh waktu 10 menit udah terjun aja di dunia aneh itu lagi. Ini mimpi yang ke dua kalinya tentang dunia itu.

Tidak, aku sekarang tidak di tengah hutan atau di tepi hutan. Tapi ada di tengah tengah pemukiman dengan sang raja berkuda putih.

Sungguh aku bingung dengan semua ini. di sini se akan akan aku dan dia begitu akrab. Di bercerita panjang lebar dan aku hanya bisa memandangnya dari samping. Hingga tiba tiba ia berenti jalan.

“kamu sakit?” tanyanya

Aku hanya menggelengkan kepalaku sambil kedip kedipin mata. Kok Angga jadi perhatian gini ya, duh lupa, dia kan Raja Reangga, bukan Angga. Okey. Terkadang mereka memiliki ke samaan, tapi orang yang ada di hadapanku ini berbeda dengan Angga.

The StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang