3*Jungkook is addicted

10.5K 882 96
                                    


Yeri pov.

Seminggu kemudian...

Aku berangkat ke sekolah seperti biasanya, kali ini aku terburu-buru karena harus menyontek pekerjaan rumah ke temanku.

Lai Gualin, siswa yang lumayan pintar di kelasku itu berasal dari Taiwan dan satu-satunya orang yang mau menjadi temanku.

Kami baru kelas satu SMA dan belum banyak memiliki teman, jadi sekarang aku hanya bisa mengandalkan Gualin saja.

"Gualin-ah, bolehkan aku menyalin pekerjaan rumahmu? Semalam aku harus lembur kerja." mohonku sembari memasang wajah memelas padanya.

Gualin menyodorkan bukunya padaku. "Yer, sebaiknya kau jangan bekerja lagi di minimarket 24 jam itu."

"Aku tidak punya pekerjaan lain, hanya itu yang ku punya sekarang." timpalku membuatnya mendengus pasrah, dia tau betul kondisiku sekarang.

Karena aku sudah memutuskan untuk berhenti bekerja di restoran, kini aku mendapatkan pekerjaan sebagai kasir di salah satu minimarket 24 jam.

Setelah mendapatkan persetujuan dari Guanlin, aku menyalin buku itu dengan segera karena sebentar lagi Mr. Kim akan masuk ke kelas kami. "Gomawo, Gualin-ah.."

"Kalau kau sudah mendapatkan gaji bulan ini, traktir aku ya." pinta Gualin yang segera ku angguki.

Tak ada yang bisa kulakuan untuk membalas kebaikan Gualin, jika aku punya sedikit uang maka aku bisa saja mentraktirnya sekedar untuk makan es krim bersama.

Tak lama Mr. Kim datang dan langsung memulai pelajaran bahasa Inggrisnya.

***

Selama seminggu ini aku dapat bernafas lega karena namja iblis itu tak dapat menemukanku.

Beberapa hari yang lalu setelah aku mengundurkan diri dari pekerjaan, aku dan Joy eonni juga pindah apartemen.

Kurasa itu yang membuatnya tak dapat menemuiku lagi, syukurlah jika mimpi buruk itu dapat segera ku lupakan.

"Kim Yerim! Kau di panggil kepala sekolah." ungkap seorang siswa memberitahuku bahwa aku harus menghadap kepala sekolah sekarang.

Bingung dan takut karena aku sudah menunggak uang sekolah lebih dari satu bulan ini.

Sementara sekarang aku tak memegang uang sepeserpun, bahkan untuk makan siang nanti, aku juga akan meminta Guanlin membagi makanannya denganku.

Sekarang aku harus bagaimana?

Terpaksa aku melangkahkan kakiku menuju ke ruangan kepala sekolah lalu mengetuk pintunya sebelum masuk.

"Yerim, masuklah."

Aku mematung saat melihat seorang namja didalam sana.

Dia namja iblis yang kukira tak akan pernah menemuiku lagi, tapi sekarang dia ada disini.

"Yerim-ssi, kakak sepupumu ini sudah melunasi semua tunggakanmu dan bahkan dia juga menyumbang sejumlah uang untuk keperluan sekolah." ungkap kepala sekolah tersenyum padaku.

Kakak sepupu?

Heol, dia mengaku-ngaku kakak sepupuku?

"Oh ya, bolehkah saya membawa Yerim pulang lebih awal hari ini? Ada urusan keluarga yang perlu kami selesaikan." pinta namja iblis itu pada kepala sekolah.

Please Don'tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang