Prolog

26.6K 1.1K 71
                                    

Happy reading...

Kim Yerim, gadis yatim piatu berusia 16 tahun yang harus bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari termasuk biaya sekolahnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Yerim, gadis yatim piatu berusia 16 tahun yang harus bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari termasuk biaya sekolahnya sendiri.

Sejak kecil dia tinggal di sebuah panti asuhan, saat usianya menginjak 13 tahun dia memutuskan untuk hidup sendiri.

Yeri mendapatkan pertolongan dari seorang yeoja yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri.

Park Sooyoung atau yang sering disapa Joy itu sangat menyayangi Yeri seperti adiknya sendiri meskipun dia bukanlah yeoja baik-baik.

Joy bekerja sebagai perempuan malam di salah satu bar, tapi Yeri tak tau sama sekali.

"Bukankah itu Joy eonni? Mengapa dia bersama seorang namja dengan pakaian seketat itu?" heran Yeri saat ia tanpa sengaja melihat Joy ketika ia tengah membuang sampah restoran tempat ia bekerja.

"EONNI.." panggil Yeri sembari berlari menghampiri Joy yang hendak masuk ke dalam mobil mewah milik seorang namja yang bersama dengan yeoja itu.

Joy seolah tak mengenali Yeri. "Nuguseyo?"

"Eonni, ini aku Yeri". Sahut Yeri merasa ada kejanggalan disana.

"Chagya, apa kau mengenalnya?" tanya namja itu sembari merangkul mesra Joy dihadapan Yeri.

Joy menggeleng lalu segera masuk ke dalam mobil, namun Yeri segera menahannya karena ia butuh penjelasan.

"Eonni...mengapa kau pergi dengan namja seperti ini? Apa yang kau lakukan sebenarnya?" tanya Yeri tak percaya melihat Joy seolah menjual diri pada namja itu.

Joy mendorong Yeri hingga terjatuh. "Ini adalah pekerjaanku, kau sudah tau sekarang."

"Eonni..."

Yeri menatap nanar pada mobil mewah yang telah membawa Joy pergi.

"Mengapa eonni tak mau berterus terang padaku?"

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Please Don'tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang