8*Jihoon Sadness

7.3K 672 115
                                    

HappyReading^^

Author pov.

"Jihoon-ah." yeoja yang kini terbaring lemah di atas ranjang mulai membuka kedua matanya.

Jungkook mengurungkan niatnya untuk pergi dan menunggu yeoja itu untuk melepaskan genggaman di tangannya.

Yeoja itu menatap Jungkook cukup lama hingga perlahan melepaskan genggamannya. "Mi-an, kupikir kau namjachinguku."

"Aku juga mengira kau adalah calon istriku yang tenggelam di laut." timpal Jungkook dengan senyuman miris.

Yeoja itu mengulurkan tangannya pada Jungkook. "Namaku Choi Arin."

"Aku Jungkook, Jeon Jungkook." namja itu membalas uluran tangan Arin dengan senyuman tipis.

Jungkook mengingat Yeri, ia segera berpamitan untuk pergi namun tiba-tiba saja Arin menahannya.

"Tolong aku." pinta Arin memohon pada Jungkook.

Awalnya Jungkook ingin menolaknya tapi ia merasa kasihan pada yeoja itu karena nasibnya hampir sama dengan Yeri, tenggelam di laut.

Ia berharap Yeri juga diselamatkan oleh seseorang lalu mengembalikan yeoja itu padanya.

"Aku akan menolongmu, katakan apa yang bisa kulakukan?" tanya Jungkook setuju untuk menolong yeoja malang itu.

Arin berusaha untuk bangkit dari berbaringnya, Jungkook segera membantu yeoja itu hingga mampu untuk merubah posisinya menjadi duduk.

"Bawa aku ke Seoul, namjachinguku tinggal disana." pinta Arin mengungkapkan permintaannya pada Jungkook.

Namja itu terdiam sejenak karena jika ia pergi ke Seoul, maka bagaimana dengan nasib Yeri nantinya.

"Kumohon, hanya antarkan saja aku ke rumahnya." mohon Arin menyadarkan lamunan Jungkook tentang Yeri.

Arin memegang tangan Jungkook berusaha untuk membuat namja itu mau memenuhi keinginannya.

"Baiklah, aku akan antarkan kau kembali ke Seoul." putus Jungkook akhirnya.

Ia berencana kembali ke Jeju setelah mengantarkan Arin ke rumah namjachingunya di Seoul.

Sebelumnya Jungkook memberitahu pada Jimin untuk membantunya mencari Yeri di Jeju.

***

Keesokan paginya...

Jungkook dan Arin melakukan penerbangan ke Seoul dan mendarat disana pukul 7 pagi.

Mereka langsung menuju ke rumah namjachingu Arin, Park Jihoon.

Namun mereka mendapati rumah yang kosong dalam keadaan terkunci, itu membuat Arin putus asa sekarang.

"Kemana aku harus pergi sekarang?" gumamnya mulai menangis.

Pasalnya hanya Jihoon yang ia punya sekarang, sebenarnya masih ada Yoojung yang ia kenal tapi yeoja itu pasti tak akan menerimanya, terlebih lagi Yoojung menyimpan rasa tak suka padanya sejak ia memutuskan untuk kembali pada Jihoon.

"Kau tak punya siapapun lagi? Orangtua atau teman?" tanya Jungkook yang tak langsung di jawab oleh yeoja itu.

Arin menghapus airmatanya lalu tersenyum pada Jungkook. "Aku akan menunggunya kembali, kau bisa pergi sekarang."

"Kau yakin?" tanya Jungkook yang segera Arin angguki.

Jungkook menghela nafas lalu melangkah masuk ke dalam mobilnya, ia kembali mengingat Yeri dan seolah membayangkan yeoja itu ada di posisi Arin sekarang.

Please Don'tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang