9*Jungkook is Ruined

7.3K 647 78
                                    

HappyReading^^

Yeri pov.

"Maaf membuatmu sedih."

Aku merasa tak nyaman telah menyinggung tentang yeojachingunya itu. "Bagaimana kalau aku menunjukan kemampuan bermain gitarku." tawarku agar dia tak bersedih lagi.

"Kau bisa bermain gitar?" tanyanya tak percaya, aku mengangguk penuh keyakinan.

Jihoon oppa mengambil gitar lama miliknya lalu memberikannya padaku. "Kau yakin bisa melakukannya?"

"Ne, aku akan menyanyikan lagu IU-through the night untukmu." timpalku lalu mulai memetik gitarnya.

Jihoon oppa tersenyum mendengarkanku bernyanyi dan itu membuatku senang. "Nyanyikan satu lagu lagi untukku, bagaimana jika lagu Exo-Sing for You?"

Aku mengangguk setuju lalu kembali memainkan gitar serta bernyanyi untuknya.

Jihoon oppa mengambil kameranya lalu memotretku yang tengah sibuk bermain gitar dan bernyanyi.

"Mengapa oppa memotretku?" tanyaku setelah menyelesaikan lagunya.

Ia tersenyum sangat manis. "Aku seorang fotografer, tentu saja aku tak bisa melewatkan objek di hadapanku."

"Kau seorang fotografer?" tanyaku yang hanya ia angguki.

Jihoon oppa memotretku terus menerus hingga akhirnya aku menghentikannya dengan cara menutup lensa kameranya. "Aku belum selesai."

"Berhenti memotretku, aku bukan model." decakku sembari beranjak dari tempat duduk untuk meninggalkannya.

Jihoon oppa terkekeh lalu menghadang langkahku dengan terus memotretku layaknya paparazzi.

Dengan kesal aku mengambil paksa kameranya namun kekutannya lebih besar dariku sehingga aku tertarik olehnya dan membuatku jatuh menimpa tubuhnya.

Tatapan kami terkunci, aku merasakan degup jantungku semakin kuat hingga membuatku sedikit sesak.

Wajah kami hanya berjarak beberapa sentimeter saja, bahkan aku bisa merasakan nafasnya menerpa wajahku.

Tatapannya ke dua bola mataku beralih ke bibirku, ia sedikit demi sedikit mendekatkan wajahnya sembari menarik tengkukku mendekat padanya.

Ia memiringkan wajahnya sementara aku memejamkan mataku erat.

"Mianhe." ucapnya lalu mendorong pelan tubuhku beranjak dari tubuhnya.

Aku kini menatapnya yang kini melangkah pergi sembari menundukan wajahnya.

Jihoon oppa pasti merasa tak enak padaku karena kami hampir saja berciuman tadi, tapi aku tak bisa terus berdiam diri seperti ini.

Ku ketuk pintu kamarnya beberapa kali namun tak ada jawaban sama sekali.

Perlahan aku memutar knop pintu kamarnya yang ternyata tak ia kunci.

Aku mengedarkan pandanganku ke setiap sudut kamar dan mendapatinya tengah tertidur dalam keadaan duduk serta menyandarkan kepalanya di atas meja.

Aku tersenyum melihatnya yang ketiduran seperti itu, kuambil selimut untuk menyelimuti tubuhnya.

Tatapanku tertuju pada bingkai foto yang tengah Jihoon oppa pegang.

Foto seorang yeoja yang kurasa adalah kekasihnya, mereka tengah berfoto untuk pra-wedding.

Apakah tadinya Jihoon oppa akan menikah dengan yeoja itu?

Seperti diriku, dia juga gagal menikah.

Please Don'tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang