1*Yeri Meet Devil

16K 1K 82
                                    

HappyReading^^

Author Pov.

Jihoon berlari ke ruangan dimana Arin dirawat, namja itu baru saja mendapatkan kabar bahwa sang kekasih telah siuman.








Cklek

"Arin-ah..." lirih Jihoon memanggil yeojachingunya itu dengan deruan nafas yang masih memburu.

Yeoja bernama Choi Arin itu memandang heran pada Jihoon, sementara namja itu kini melangkah pelan dengan senyuman mengahampirinya.

"Aku sangat merindukanmu, chagya." Jihoon memeluk erat tubuh Arin yang tak meresponnya sama sekali.

Yeoja itu semakin heran melihat Jihoon. "Siapa kau?"











Deg




Pertanyaan Arin itu mampu membuat Jihoon sesak seketika, dia bahkan tidak! percaya yeojachingunya itu berbicara seolah ia adalah orang asing.

"A-apa maksudmu? Ini aku, Jihoon." jelas namja itu tak mengerti dengan apa yang terjadi pada Arin sekarang.

Yeoja itu menggeleng. "Maaf, aku tak mengenalmu."

Jihoon kembali tersentak mendengar itu, jika saja seorang suster tak masuk mungkin dia akan berusaha keras untuk membuat Arin mengingatnya.

"Arin mengalami amnesia karena benturan di kepala saat kecelakaan, jadi jangan memaksanya untuk mengingat semuanya." jelas suster bernama Yoojung itu, dia juga teman dekat Jihoon dan Arin.

Namja itu menggeleng tak percaya akan apa yang menimpa sang kekasih. "Apa yang harus kulakukan Yoojung?"

"Kau hanya perlu membuatnya nyaman didekatmu, kuharap dia akan kembali mengingatmu." jawab Yoojung lalu pergi meninggalkan Jihoon yang kini menggeram frustasi.

Arin menatap heran pada Jihoon lalu kembali memalingkan wajahnya. "Bisakah kau pergi dari sini? Aku mau istirahat." pintanya dengan nada dingin membuat Jihoon tertohok.

"Baiklah, aku akan kembali nanti." pamit Jihoon dengan senyuman meski Arin tak berniat untuk melihatnya sedikitpun.

Jihoon keluar dari ruangan Arin dan duduk di bangku tunggu didepan ruangan itu. "Arin-ah, semua ini salahku."

"Mengapa kau menyalahkan dirimu sendiri?" tanya seseorang yang ternyata adalah Yoojung.

Jihoon berusaha untuk tersenyum, hari ini Arin telah kembali dan ia tak boleh bersedih untuk itu. "Aku baik-baik saja, kau tak perlu khawatir."

"Andai aku bisa mengenalmu lebih dulu." gumam Yoojung membuat Jihoon tak mengerti akan maksudnya.

Yeoja itu meraih tangan Jihoon dan menggenggamnya. "Jujur, aku menyukaimu Jihoon_."

"_jika saja Arin bukan sahabatku, mungkin aku sudah merebutmu darinya." lanjut Yoojung membuat Jihoon menatapnya tak percaya.

Jihoon menarik tangannya dari genggaman yeoja itu. "Kau itu bicara apa? Kita bersahabat, kau menyukaiku hanya sebatas itu."

Please Don'tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang