14*Storm

6.8K 612 108
                                    


HappyReading^^

Author pov.

Yeri terus memanggil Jihoon dalam igauannya dan semua itu di dengar dengan baik oleh Jungkook, namja itu tak mempermasalahkannya karena ia cukup mengerti Yeri masih terbayangi oleh Park Jihoon.

Jungkook meraih tangan istrinya, menggenggam tangan mungil itu dengan tangan besar miliknya. "Maafkan aku." ucapnya terdengar seperti berbisik.

Namja itu terus menggenggam tangan Yeri dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya ia gunakan untuk mengelus lembut puncak kepala yeoja itu.

Sampai tertidur pulas, Jungkook tak merubah posisinya yang tetap duduk disamping Yeri sambil terus menggenggam tangan istrinya itu.

***

Keesokan harinya...

Matahari menyilaukan mata kedua insan yang baru saja terbangun dari tidur mereka. Suami istri, Jeon Jungkook dan Jeon Yerim.

Jungkook yang masih mengantuk berat kembali menarik selimut yang juga tengah di pakai Yeri lalu kembali tidur. "Buatkan aku makanan, aku akan bangun sebentar lagi."

Yeri tak menjawab dan segera beranjak dari atas ranjang lalu masuk ke dalam kamar mandi, ia memandang dirinya di depan cermin lalu mulai menundukan wajahnya karena mengingat kembali kejadian memilukan kemarin.

Setelah membersihkan tubuhnya Yeri bergegas ke dapur untuk membuatkan sarapan, tapi karena bel apartemen terus berbunyi ia memutuskan untuk membukakan pintu lebih dulu.

Yeri mematung saat melihat sosok dihadapannya kini.









Plakkkkkk












"Berani sekali kau kembali ke kehidupan putraku, jalang sialan." bentaknya pada Yeri yang hanya bisa menunduk takut saat ibu mertuanya itu memaki-maki dirinya.

Nyonya Jeon mengangkat tangannya untuk menampar Yeri lagi karena amarahnya pada yeoja itu benar-benar telah memuncak, apalagi dia baru di beritahu kalau putranya telah menikahi Yeri.








Plakkkkk







"Jungkook?"

Nyonya Jeon membungkam mulutnya tak percaya saat melihat putranya yang telah mendapatkan tamparan yang seharusnya Yeri terima. Jungkook kini menatap tajam pada ibunya itu.

"Pukul saja aku sepuasmu, jangan pernah menyakitinya lagi atau kau akan melihat kematian putramu." ancam Jungkook membuat nyonya Jeon menghela nafas kesal disertai dengan tatapan evil yang ditujukan pada Yeri.

Jungkook hendak menutup pintu apartemennya, namun sang ibu segera menahannya. "Jika kau berani mendekati Yeri lagi, akan kupastikan kau akan menyesal Eomma." ia menekan kata eomma di akhir ancamannya lalu menutup pintu dengan keras menunjukan bahwa ancamannya tak pernah main-main.

Yeri masih tertunduk, ia takut pada kedua orang itu. Eomma dan anak sama kejam menurutnya.

Yeri tercekat saat Jungkook menariknya ke dalam dekapan penuh kehangatan dan penuh kasih sayang.

"Jangan tinggalkan aku lagi."

Jungkook mempererat pelukannya menumpahkan segala ketakutan dan kekhawatirannya, ia takut kehilangan Yeri lagi.

Please Don'tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang