Special Chapter

6.3K 557 68
                                    

Yein duduk melamun di sofa ruang tengah rumahnya. Ia sedang menunggu Jungkook pulang. Sudah hampir lima tahun ia melakukan rutinitas ini, terjaga sampai larut malam hanya untuk menyambut suami tercintanya pulang ke rumah setelah seharian bekerja di kantor.

Tapi, sayangnya, kali ini suasananya sedikit berbeda. Pikirannya tengah kalut. Ia sedang memikirkan sikap Jungkook yang menurutnya mulai berubah setelah lima tahun mereka menikah. Apalagi menjelang hari istimewa yang akan datang, pikiran Yein pun semakin kalut.

Terhitung tiga hari lagi, Yein dan Jungkook akan merayakan aniversary mereka yang kelima. Memang, mereka berdua menikah tanpa adanya rasa cinta di dalam hati mereka, tapi, seiring berjalannya waktu, benih-benih cinta itu muncul dengan sendirinya. Membuat mereka menjadi pasangan suami istri yang mesra dan penuh kasih sayang. Karena itulah, mereka rutin merayakan aniversary mereka di tengah-tengah kesibukan Jungkook. Bukan dengan pesta mewah yang biasa dilakukan oleh para konglomerat, melainkan hanya dengan pesta sederhana dengan keluarga atau makan malam romantis berdua. Pernah juga mereka merayakannya dengan liburan bersama dengan ketiga buah hati mereka, Najung, Yejung dan Youngguk.

Tapi sepertinya semua memori indah itu tidak akan terulang lagi kali ini. Biasanya Jungkook akan membahas tentang hal ini paling tidak sebulan sebelum hari aniversary mereka. Sedangkan sekarang, Jungkook sama sekali tidak menyinggungnya, padahal hari bersejarah itu akan datang tiga hari lagi. Yein sedih, pasti, namun ia tidak berani bertanya pada Jungkook. Alasannya? Karena Jungkook sedang sibuk dengan perusahaannya yang akan merger dengan perusahaan lain.

"Aku pulang," suara Jungkook membuyarkan lamunan Yein. Ibu tiga anak itu langsung berdiri untuk menyambut suaminya.

"Sudah pulang? Mau makan atau mandi dulu?" tanya Yein sambil mengambil alih tas, dasi dan jas Jungkook.

"Aku mau mandi terus tidur, aku sudah makan di kantor tadi," jawab Jungkook yang langsung membuat hati Yein mencelos. Sudah dua minggu ini, Jungkook melewatkan makan malam buatannya. Padahal sebelumnya, suaminya itu tidak pernah melewatkan memakan masakannya selarut apapun dia pulang.

"Aku akan menyiapkan air hangat untukmu," ujar Yein pelan lalu berjalan mendahului Jungkook.

"Miane, Yein-ah," kata Jungkook amat pelan hingga Yein tidak bisa mendengarnya.

***

"Kau tidak akan merayakan aniversary pernikahanmu yang kelima?" pertanyaan Eunseo langsung membuat mood Yein rusak. Ia sedang tidak ingin membahas hal itu.

"Tidak tahu," jawab Yein pendek.

"Biasanya kalian selalu merayakannya? Kalian bertengkar?" tanya Eunseo lagi.

Yein hanya mengedikkan bahu. Mencoba mengabaikan pertanyaan teman dekatnya itu.

Drrt! Drrt! Ponsel yang ada di dalam tasnya bergetar tanda ada sebuah pesan yang masuk. Ia berharap pesan itu dari Jungkook, sudah lama suaminya itu tidak mengiriminya pesan. Bahkan Yein sudah lupa kapan terakhir kali ia dapat pesan dari Jungkook. Padahal biasanya ia bisa dapat pesan sebanyak sepuluh kali dalam sehari dari Jungkook, isinya kalau tidak menanyakan kabarnya Yein dan anak-anaknya ya bilang betapa Jungkook merindukan Yein.

Sayangnya, itu pesan dari Yugyeom.

Bukankah besok aniversary pernikahanmu yang kelima dengan Jungkook? Kenapa aku belum dapat undangan pestanya?

Yein langsung memasukkan ponselnya ke dalam tasnya asal. Ia kesal, tidak hanya kesal, ia kecewa dan marah. Bagaimana bisa orang lain ingat hari bersejarah di dalam hidupnya, sedangkan suaminya sendiri malah tidak ingat.

Her and His [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang