CHAPTER 4

7K 679 118
                                    

"Kenapa eomma memanggilku?" tanya Yugyeom setelah ia duduk di sofa ruang kerja ibu Jungkook.

"Ada apa dengan Jungkook? Kenapa dia tiba-tiba ingin menikah? Padahal dulu dia bersikeras untuk setia pada Nayeon," tanya ibu Jungkook tanpa basa-basi. "Dan juga, siapa itu Jeong Yein? Eomma tidak pernah tahu kalau Jungkook dekat dengan wanita bernama Jeong Yein. Jungkook juga tidak pernah mengenalkan gadis itu pada eomma, lalu tiba-tiba Jungkook bilang akan menikah dengannya, apa maksudnya ini? Eomma bahkan tidak tahu latar belakang keluarga gadis itu."

Yugyeom tersenyum, ia tahu, cepat atau lambat ibu angkatnya pasti akan bertanya tentang hal ini. "Ini bukanlah pernikahan atas dasar cinta seperti pernikahan Jungkook dengan Nayeon dulu, ini hanya sekedar kesepakatan antara Jungkook dan Yein, atau bisa dibilang pernikahan dengan benefit."

"Maksudnya?" ibu Jungkook tampak tidak mengerti dengan perkataan Yugyeom.

"Begini, Jungkook dan Yein menikah atas dasar sebuah kesepakatan. Jungkook menikahi Yein untuk menjadikannya ibu untuk Najung dan Yejung, jadi, Yein akan sepenuhnya bertanggung jawab untuk mengurus kedua putri Jungkook. Kemudian Jungkook akan memberikan apapun yang Yein butuhkan sebagai imbalannya."

"Mwo!? Apa-apaan ini!? Siapa yang bisa menjamin kalau Yein akan mengurus kedua cucu eomma dengan baik? Bagaimana kalau Yein hanya akan memanfaatkan Jungkook? Dan kenapa harus menikah? Jungkook bisa saja menjadikannya pengasuh Najung dan Yejung tanpa harus menikahinya!"

"Sudah kubilang tadi kan, tujuan Jungkook menikahi Yein agar Yein bisa menjadi ibu bagi Najung dan Yejung, bukan hanya sekedar sebagai pengasuh. Lagipula Jungkook tidak akan sebodoh itu eomma. Jungkook sudah mengamati Yein selama dua bulan ini sebelum memutuskan untuk menikahinya, baik Najung maupun Yejung, keduanya terlihat nyaman bersama Yein. Dan akulah yang mengenalkan Yein pada Jungkook."

"Kau? Eomma semakin tidak mengerti Gyeom-ah..."

"Eomma lihat ini dulu," kata Yugyeom sambil memberikan handphone­nya pada ibu Jungkook. Di layar handphone itu terlihat sebuah artikel berita dengan tanggal kejadian dua tahun lalu.

"Direktur Keuangan Perusahaan Han Company Tewas Kecelakaan"

"Kenapa kau memberikan ini pada eomma?"

"Orang yang tewas dalam kecelakaan itu adalah ayah Yein, namanya Jeong Hoseok. Kejadian itu terjadi di hari yang sama dengan meninggalnya Nayeon. Berita yang selama ini beredar tentang Jeong Hoseok meninggal karena kecelakaan ini sebenarnya salah. Jeong Hoseok meninggal bunuh diri, dia sengaja meminum obat tidur sebelum menjatuhkan mobilnya ke sungai. Eomma tahu apa tujuannya?" ibu Jungkook menggeleng. "Demi uang asuransi."

"Mwo!?" ibu Jungkook tampak terkejut mendengar penjelasan Yugyeom.

"Uang asuransi itu untuk membiayai operasi ibu Yein, Jeong Mijoo. Malam itu, kondisi ibu Yein kritis, dan harus segera dioperasi. Sedangkan keluarga itu sudah hampir kehilangan segalanya karena membiayai ibu Yein yang sakit-sakitan. Jadilah ayah Yein mengorbankan dirinya agar uang asuransinya cair, termasuk bersedia menjadi pendonor ginjal bagi istrinya. Sayangnya, pihak kepolisian dan asuransi tahu kalau itu adalah kecelakaan palsu, sehingga klaim asuransi tidak bisa diajukan."

"Ya Tuhan! Jadi ibu Yein.."

"Ya, batal dioperasi sekaligus batal mendapatkan donor ginjal," Yugyeom menghela nafas panjang sebelum melanjutkan ceritanya. "Tapi keajaiban terjadi, ibu Yein selamat. Namun, di saat yang sama, Yein harus kehilangan ayahnya, juga segala yang dimilikinya. Harta benda keluarganya disita karena ayah Yein punya banyak hutang. Keluarga Yein juga dinyatakan bangkrut oleh pengadilan. Oleh karena itu, Yein dan ibunya memilih kembali ke Busan, kota tempat kelahiran ibunya. Mereka tinggal di rumah sederhana milik nenek Yein."

Her and His [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang