hidup atau pergi

123 11 4
                                    

-Ketika itu, putus asa menghantui asaku. Semua yang kulakukan mengalami 'kegagalan'. Aku benci, aku marah, dan menghujat semesta. Ini bodoh, sangat bodoh. Harusnya aku percaya, Yang Kuasa pasti akan beri jalan yang indah. Ini ujian, bukan malapetaka. Sayang, frustasiku menutup akal sehatku. Hingga aku mulai goyah dengan imanku. Syukur, Tuhan masih datangkan teman yang menasihatiku dan orang tua yang selalu mendukungku.-3 Januari 2017

Aksara Ujung PenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang