Balada Gadis (2)

60 5 0
                                    

Gadis itu masih terdiam di makam Bundanya.  Mengurai air mata yang mulai kering kehabisan sejak sejam yang lalu.  Dia masih tak terusik dengan angin yang menyuruhnya pulang, karena hampir gelap sekarang.  Dia masih mengelus nisan malaikatnya dengan lembut dan terpejam. Matanya mulai bengkak, terlalu lama menangis.  Kakinya sepertinya kram tak terasa,  dia mematung membisu.  Hanya ada sedih,  kehilangan,  dan tangis yang penuhi kepala si gadis.  Nasib malang yang memiluhkan. -24 Juli 2017

Aksara Ujung PenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang