Tiga perempat malam
Dalam kesunyian dan sebuah penyesalan
Termenung diam tanpa kata
Dibalik jendela lusuh
Yang menjadi saksi bisu
Detik berjalan semakin lambat
Terdengar nadi jam berdetak bisu
Hanya ada pertanyaan semu
Yang tak kunjung pada titik temu
Akan apa makna kesempatan
Dalam kata penyesalan
Apa masih ada celah maaf?
Aku mulai tau
Jika sudah ada benci
Maaf tak akan terpatri
Sekarang aku tau,
Sejengkal kebencian
Akan menghadang kesempatan
Untuk jalan sebuah maaf
-Fina Pratiwi-
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Ujung Pena
ŞiirAksaraku menggambarkan kataku. Aksaraku mengintuisikan rasaku. Aksaraku menjelaskan renungku. Dan aksaraku menggerakkan pena yang diam lalu bertualang. Ini aksaraku yang sederhana." -Fina Pratiwi-