New york 05.00 GTM.
Dimana hampir semua orang masih terlelap dalam mimipinya masing-masing, namun tidak dengan gadis berambut coklat dengan potongan blonde yang kini sudah siap dengan stelan baju kerjanya.
Kayonna masih berdiri di depan meja rias miliknya, mengabsen satu-prsatu barang yang akan ia bawa, takut-takut barang itu tertinggal.
"fighting !!" ucapnya bersemangat.
Kayonna menuruni anak tangga untuk sampai ke lantai bawah rumah susun itu. Kayonna juga masih harus berjalan lagi untuk ke luar gang, ia menuju ke depan halte bis di sebrang gang. Sudah menjadi rutinitas kayonna setiap hari, bangun pagi-pulang malam bahkan di hari minggu pun ia masih tetap harus bekerja walaupun setengah hari.
05.30 GTM.
Kayonna sudah siap dengan sepeda biru kesayangannya, beberapa koran yang telah di tumpuk rapi kembali ia susun ke dalam keranjang sepedanya. Ia mulai mengayuh sepedanya menyusuri jalanan komplek perumahan elit di kota New York.
07.30 GTM.
Kayonna berhenti sejenak di depan etalase pertokoan,kepalanya mendongkak ke atas menatap langit cerah berwarna biru muda,warna favoritnya. Ia menunduk lagi menatap tumpukan koran yang masih lumayan banyak.
"Ya tuhan! Berkati aku." pinta kayonna menautkan ke-2 lengannya sembari memasang wajah memelas andalan miliknya.
🎮
Chaiden Commpany."Tuan,rapat akan segera dimulai sekitar 15 menit lagi" ucap pria bertubuh tegap,kepada pria tampan yang tadi ia panggil dengan embel-embel tuan. Sekilas pria tampan itu mengangguk pelan dan kembali fokus pada setumpukan map di hadapannya.
2jam sudah berlalu,rapat kerja sama pun selesai. Namun tidak dengan seorang Arthur Chaiden yang masih berkutat dengan laptop nya. Padahal bisa saja CEO muda itu menyuruh bawahannya untuk sekedar mengecek atau menanganinya. Namun,ia selalu merasa kurang puas jika ia tidak menanganinya sendiri.
Arhtur mengerjabkan matanya sebentar, pria itu bersandar lesu di kursi kebesarannya. Sesekali ia memijit pelan pelipisnya yang terasa pening."Ah sial!" Arthur mengusap kasar wajahnya. "Jika begini terus aku bisa sakit, sebaiknya aku pulang" Arthur menarik jas hitam miliknya,entah ada apa dengannya hari ini tubuhnya terasa lemas,kepalanya sangat sakit seperti minta di pukul.
Arthur merogoh ponsel miliknya.KLIK
Terdengar bunyi sambungan,tak lama sambungan itu trputus dan di gantikan dengan suara di ujung telepon.
"Hallo,aku akan pulang. Jika terjadi masalah hubungi saja"
KLIK.🎮
"Kayonna! Ini rotinya,semuanya sudah ku hitung. Dan ini uang untuk kembaliannya." ucap bibi merlin menyodorkan 2 keranjang roti."Ah iya bi,kalau begitu aku pergi dulu"
"Yaya,hati-hati".
Kayonna berhenti di depan halte bis,ia menatap ke arah langit melihat cuaca yang mendung hari in.
"Huh! Semoga tidak turun hujan". Kayonna mulai menaiki bis tujuannya dengan kesusahan. Kayonna memilih duduk di dekat pintu keluar,hal itu untuk memudahkannya turun nanti. Kayonna menatap keluar jendela,dirinya mendengus pelan saat air hujan mulai membasahi jalanan kota New York. Kayonna berfikir mungkin ini hari terburuknya,karna jika roti-roti ini sampai basah dan tidak laku di jual,mau makan apa dirinya nanti malam?.
![](https://img.wattpad.com/cover/114545348-288-k259045.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lord In Love
Ficción General# 30 Rank - 050618 Fantastic cover By Heraliana Putri❤ Baca aja dulu sampe pertengahan,siapa tau suka❤ 21+ Kehidupan Kayonna berubah saat pertemuan pertamanya dengan Arthur Chaiden di tabrakan beruntun.