ML-in-L6

4.7K 268 4
                                    

Pagi-pagi sekali Kayonna sudah bangun dari tidur nyenyaknya, ia keluar dari kamar untuk menyiapkan sarapan pagi. Kayonna tertegun saat melihat interior rumah Arthur yang berastitektur neo-klasik, Kayonna menuruni anak tangga rumah sebesar ini hanya ditempati oleh Arthur ? Yang benar saja. Terlihat beberapa orang maid yang sedang membesihkan lantai bawah, mereka sepertinya belum menyadari kehadiran Kayonna. Kayonna mendekat ke salah seorang maid yang tengah membersihkan miniatur-miniatur kecil diatas meja.
Kayonna berdehem sebentar mencoba mengalihkan perhatian si maid.

"Ah! Selamat pagi nona" sapa maid paruh baya itu dengan senyumannya.

"Pagi" balas Kayonna ramah.

"Kenapa nona sudah bangun ? Apa kami terlalu berisik ? Atau nona perlu sesuatu ?"

"Tidak, kalian tidak mengganggu. Aku hanya ingin ke dapur"

"Mari nona" titah maid itu menyuruh Kayonna untuk mengikutinya.

Maid itu lalu meninggalkan Kayonna setelah tepat diambang pintu masuk dapur. Di sana juga terlihat 2 orang maid yang tengah disibukkan dengan urusan memasak.

"Selamat pagi" sapa Kayonna membuat ke duanya menengok ke arah sumber suara.

"Pagi nona" balas maid itu ramah.

"Nona butuh sesuatu ?" tanya seorang maid yang berumuran lebih muda dari yang satunya.

"Tidak, aku kesini hanya ingin membuatkan sarapan"

"Lebih baik nona kembali saja tidur, urusan memasak biarkan kami yang mengurusnya"

"Kenapa ? Aku hanya ingin membuat sarapan"

"Jangan nona, kami takut jika lord tau maka kami akan ia pecat"

"Tidak akan. Tuan kalian tidak akan marah, lagi pula ini kan kemauan ku"

Kedua maid itu saling beradu pandang kemudian mengangguk.

....

Arthur bangun dari tidurnya akibat sinar matahari yang menembus masuk dari arah jendela. Arthur memakai kembali piyama tidurnya, pria itu melangkah keluar ke kamar Kayonna.

Ceklek.

Kosong. Tempat tidurnya pun sudah kembali rapi, Arthur melangkah masuk mencari Kayonna ke dalam kamar mandi namun tak ada. Arthur membalikan badan bermaksud untuk mencari Kayonna tapi senyumannya mengembang saat melihat gadisnya sudah ada diambang pintu masuk.

"Arthur kau sudah bangun ?" tanya Kayonna sedikit terkejut.

Arthur mendekat dan menarik Kayonna untuk duduk di tepi tempat tidur.

"Kau dari mana ?" bukannya menjawab, Arthur malah menanyai Kayonna balik.

"Aku dari dapur" jawab Kayonna seadanya.

"Untuk apa ?"

"Aku sudah menyiapkan sarapan untuk kita" jawab Kayonna.

"Kau memasak ?".

Kayonna mengangguk.

"Siapa yang mengijinkannya ?" tanya Arthur datar.

Kayonna menggigit bibir dalamnya lengannya terulur untuk menggenggam lengan Arthur.

"Arthur, aku memasak karna keinginan ku. Aku tau, aku belum meminta ijin padamu tapi aku hanya ingin membuat sarapan tak lebih" jelas Kayonna menggenggam lengan Arthur erat.

Arthur menarik nafas dalamnya "aku hanya takut kau terluka"

Pernyataan itu langsung saja mengenyuhkan hati Kayonna membuat gadis itu tersenyum samar.

My Lord In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang