My Lord In Love

ML-in-L15

Assalamualaikum wr. Wb 🙏

Minal aidzin walfaizin gyus 🙏selamat hari raya idul fitri bagi yang menjalankan 🙏😇.  Maafkan kesalahan Author ini ya readers😉 jika selama ini Author sering lama Up nyaaa (ga ada yang nungguin ko) 😐. Trs mungkin kesalahan Author yang tidak dirasakan (nulis apaan gue!!! 😵), ya pokoknya - intinya mohon maaf lahir batin ajaa, semoga yang lagi mudik selamat sampe tujuan sampai kembalinya ke rumah ter❣️... (asyek). Gimana yang dapet THR, gaakan bagi - bagi sama Author kalian yang lucu dan menggemaskan ini? 😃

(.....)

Sepertinya Author tau jawabannya 😅😅😅😅😶. Ya sudahlah daripada banyak cingcong mending langsung aja ke TKP! (gaje nyaaa ga nahan🔫🔫)

Happy Reading.

Arthur kembali menemui kaki tangannya untuk mengetahui apa perintahnya sudah dikerjakan atau belum.

"Zilas bagaimana?" tanya Arthur dengan tatapan tajam dan dingin yang selalu ia tampilkan.

Zias merupakan seorang pembunuh bayaran terprofesional di Spanyol, Arthur sengaja menyewa Zias untuk menghilangkan nyawa seseorang yang sudah mengusik kehidupannya selama dirinya berada di Barcelona. Siapa lagi kalau bukan Trisa, perempuan sexy yang selalu berambisi bisa menjadikan Arthur miliknya.

"Tuan, saya berhasil membunuh wanita itu di tempatnya bekerja, sekarang jasadnya sudah dikuburkan dengan layak. " jawab Zias seadanya, pria plontos itu memang tidak pernah banyak bicara.

"bagus Zias! Tidak sia-sia aku membayar mu lebih. Sekarang kau boleh pergi dan nikmati uang mu, dan ingat! Jangan pernah menghubungi aku lagi" titah Arthur memberikan smirk evil nya.

"siapapun yang berani menyentuh kehidupan ku dan Kayonna, itu berarti mereka sudah menyentuh sebagian dari kematiannya sendiri."

🎮

Seperti yang sudah Arthur janjikan pada Kayonna, pagi ini gadis itu sudah siap dengan mini dress bermotifkan bunga bunga kecil, rambutnya ia biarkan terurai dengan kalung berlian yang menggantung manis dileher putihnya.

Arthur yang merasa kosong di sebelah tempat tidurnya mulai merasa gelisah.

Matanya mulai terbuka perlahan ketika merasakan Kayonna sudah tidak ada disampingnya.

"Good morning." sapa Kayonna yang sudah rapi dengan pakaiannya.

Arthur menggeram kesal, dirinya mengira Kayonna pergi meninggalkannya.

"hey! Ada apa? " tanya Kayonna khawatir dan mulai duduk disamping tempat tidur dengan lengan yang mengusap pundak Arthur pelan mencoba menenangkan.

Arthur menggeleng lemah, dirinya akui Kayonna memang berpengaruh besar terhadap kehidupannya, hanya karena ia tak melihat Kayonna disebelah tempat tidurnya dirinya langsung bereaksi seperti tadi. Sulit dipercaya tapi itu kenyataannya.

"kau mimpi buruk?"

"ya. Apalagi saat diriku tidak melihat mu disisi tempat tidur, mimpi buruk itu menjadi kenyataan"

"maafkan aku. Ini, minumlah"

Arthur meneguk setengah air putih itu lalu menatap kembali Kayonna dengan intens.

"seperti yang kau bilang kemarin, aku akan menjenguk Amy di rumah sakit. Aku bersiap sepagi ini karna kau tau sendiri kan jarak rumah sakit itu cukup jauh dengan hotel ini" jelas Kayonna saat melihat tatapan Arthur padanya. Pria itu mengira jika kekasihnya akan lupa dengan apa yang dijanjikannya kemarin.