Prolog

122 14 0
                                    

Author POV

"Kanya?"

"Kanya sayang,"

Sepasang suami istri itu mencari-cari keberadaan sang putri di sekitar rumah.

"Mama nyari Anya?" tanya Ello si sulung tiba-tiba saja sudah muncul.

Leo dan Catherine menoleh pada putra sulung mereka dengan senyum merekah. Sedangkan, Ello menatap mereka berdua sambil mengernyit heran, bukan heran karena kedua orang tuanya tersenyum padanya. Bukan. Tapi, Ello mengernyit karena gadis kecil yang ada dalam gendongan sang ayah.

"Dia siapa?" tanya Ello menunjuk gadis kecil yang terlihat ketakutan itu.

"Ello, kenalin ini Diandra. Diandra sekarang adalah bagian dari kita," kata Leo.

"Diandra akan menjadi adik bungsu kamu, Emily, Reno, dan Andrew mulai detik ini," tambah Catherine sang ibunda.

"Dan juga adik bungsu Anya," sambung Leo lagi.

DUKK!

Kue tart yang sedaritadi dipegang Anya langsung tak berbentuk lagi saat menyentuh lantai. Gadis kecil itu langsung berlari ke arah tangga yang pasti mengarah ke kamarnya.

"Anya!" teriak Ello langsung mengejar sang adik ke atas.

Sesampainya di depan kamar Anya, Ello mencoba membuka pintu kamar adiknya tapi nihil. Anya menguncinya.

"Anya, buka pintunya, dek," kata Ello lembut.

"..."

"Anya cantik katanya mau jadi kayak Snow White? Ayo dong, bukain pintunya," bujuk Ello masih dengan khas bicaranya pada Anya.

"..."

"Kanya,"

"..."

Tetap tak ada jawaban.

Ello menghela nafas kasar.

Cobaan apalagi kali ini?

Somebody's MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang