SIX

49 5 0
                                    

Author POV

Sambil menyeruput kafeinnya, Kenzo menengok ke arah pintu masuk saat lonceng kecil di atas pintu kayu itu berbunyi. Hal ini sudah dilakukannya sejak lima belas menit yang lalu. Menunggu kedatangan gadis weirdo yang kalau boleh jujur sangat menarik perhatian Kenzo sejak awal pertemuan mereka.

Dan dapat dilihat gadis weirdo itu mulai menuju ke arah mejanya dengan gaya khasnya. Rambut sebahu yang berantakan tidak diikat dan sepatu convers hitam putih buluknya. "I'm sorry. Lo udah nunggu lama, ya?" tanya Anya langsung mengambil duduk di depan Kenzo.

"No problem. Mau pesan apa?" tanya Kenzo.

"Yang pahit-pahit. Umm.. Iced Americano sounds good. Gue pesen itu," jawab gadis itu dibalas anggukan oleh Kenzo.

Sebelum Kenzo berdiri untuk beranjak ke arah pelayan yang kelihatan sedang menikmati obrolannya dengan rekannya, Anya sudah lebih dulu berteriak pada siapa Kenzo juga tidak tahu jelas tapi yang pasti orang itu sudah sering dilihatnya setiap dia datang di D'Jackies.

"Satu Iced Americano, Jordy," teriak Anya pada Pak Tua itu.

"Be ready for you, kiddo," balas Pak Tua yang bernama Jordy itu.

Kenzo hanya bisa berdecak kagum melihat tingkah ajaib Anya. Tidak heran lagi.

"Namanya Jordy. I like him," kata Anya

"Baru tau gue selera lo Pak Tua macam begitu,"

"Kenapa lo ngajak gue ketemuan?" tak ingin menanggapi pernyataan konyol pria aneh di hadapannya, Anya malah langsung ke topik utama.

"Harus ada alasan ya buat ketemu sama lo?"

Nah, dahi Anya mengkerut bingung. "Maksudnya?"

"Gue cuman pengen ketemu lagi sama lo itu maksudnya," kata Kenzo santai sesantai-santainya.

Perkataan Kenzo malah membuat jantung Anya hampir minta keluar. Astaga. Masih saja dengan rasa gugupnya setiap pria di depannya itu berbicara hal-hal ajaib seperti tadi barusan.

"Untung gue lagi nggak sibuk. Kalo sibuk, mana bisa gue nyempetin waktu buat cuman pengen ketemu lo itu,"

Bagi Anya, perkataannya barusan adalah sebuah self defense untuk diri dia sendiri agar supaya bisa menutupi rasa gugup berlebihannya di hadapan Kenzo.

Kenzo tertawa.

Lelaki itu bisa tertawa setelah selama ini selalu bertingkah sok cool.

"Funny?" tanya Anya sarkastik.

"You,"

"Excuse me?!"

"Diminum dulu kopinya," potong Kenzo saat salah satu pelayan datang membawakan kopi milik Anya.

Gadis itu mendengus sebal. Kenzo mengajaknya bertemu hanya untuk membuatnya kesal dengan selalu menggodanya.

"Habis ini temani gue ke Bandung, ya?" ujar Kenzo sambil memperhatikan ekspresi Anya.

Anya yang baru menikmati Iced Americanonya langsung terbatuk mendengar permintaan Kenzo. Seenak jidat mengajak Anya ke luar kota padahal mereka baru beberapa kali bertemu.

Waras, Mas?

"Waras nggak sih?"

"Lo nggak mau nemenin gue ke Bandung?"

"Menurut ngana?"

"Gue lagi pengen makan pecel bebek di Bandung, Kanya. Gue mau lo temenin gue," pinta Kenzo sedikit memelas pada Anya.

Somebody's MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang