SEVEN

44 3 1
                                    

Author POV

"Terus gimana nasibnya si Tarno itu?" tanya Kenzo masih sambil menahan tawanya.

"Ya gitu deh gue tinggalin di jalan. Lagian baru juga kenal udah main grepe-grepe," jawab Anya terlihat menikmati bebek goreng pesanannya.

Mereka menikmati sore kota Bandung sambil menikmati pecel bebek McDarmo yang posisinya itu berhadapan dengan Taman Lalu Lintas. Jujur saja Anya bukan tipikal penyuka pecel walaupun kalau di sodorkan ya dengan senang hati. Anya lebih menyukai makanan western yang menurutnya simpel. Tapi, Anya tidak ingin menyangkal bahwa memang pecel bebek McDarmo ini luar biasa enaknya. Sepertinya memang Kenzo sangat suka pecel bebek McDarmo sampai dia rela ke Bandung mencarinya.

Kota Bandung masih diguyur hujan lebat yang seakan-akan menemani obrolan ringan Kenzo dan Anya. Menurut Kenzo, mendengar Anya mengoceh itu adalah sebuah candu baginya. Segala hal yang dilakukan gadis itu adalah candu.

"Terus sampe sekarang dia nggak pernah ngejar lo lagi setelah lebam-lebam badan dia?" tanya Kenzo.

Anya terlihat menggeleng sambil serius menggigit tulang bebeknya. Astaga. Saat makan saja dia berantakan.

"Ck. Bibir lo kena sambel, Anya,"

"Bentar dulu ini tulangnya susah," Anya masih serius menggigiti tulang bebeknya sampai dia tak sadar kalau Kenzo sudah meraih dagunya dengan jari-jari besar pria itu dan sejurus kemudian pria itu membersihkan sambal yang singgah di sudut bibir Anya.

Anya terperangah dengan perlakuan pria di hadapannya.

Ini tidak baik. Jantungnya terus memompa dengan kecepatan di atas rata-rata seperti ingin lepas dari dadanya.

"Kayak mau lepas," gumam Anya.

"Apanya yang lepas?" tanya Kenzo penasaran.

Hah?

"Eh? Apanya?" Anya bertanya balik seakan memang dia seperti orang bodoh yang membuat Kenzo tertawa gemas. "Apanya yang lepas, Anya? Tadi lo bilang kayak mau lepas," tanya Kenzo lagi sambil tersenyum.

"Ngg.. itu. Tulang bebek susah lepas. Maksud gue, keras." kilah Anya setelah tersadar sepenuhnya. Astaga. Kenapa Anya harus bertingkah bodoh di depan Kenzo tadi? Anya menggerutu sendiri.

"Ya udah. Lo nikmatin tulang kesayangan lo. Gue mau cuci tangan sama sekalia minta bill."

Anya hanya membalasnya dengan anggukan.

Dia masih belum bisa menormalkan detak jantungnya.

Kenzo membawa pengaruh yang besar untuknya.

Sial.

***

Sementara Kenzo berbaring di kasur apartemennya, dia dengan iseng membuka ponselnya dan membuka aplikasi wa mencari profil Anya.

KenzoPandigoro :
besok pulang jam brp?

Sent.

Kenzo langsung membanting ponselnya di kasur sambil merutuki keberaniannya mengechat Anya tengah malam begini. Gadis itu pasti sudah tidur. Dia pasti kelelahan setelah dari Bandung, itu menurut Kenzo. Dia tidak mungkin masih bangun.

KanyaH :
knp?

Yeah.

Dia masih bangun, Ken.

KenzoPandigoro :
bsok pulang sekolah gue jemput.

KanyaH :
kmna lg bsok? Jogja?:)

Somebody's MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang