F

1.3K 166 4
                                    

Pelajaran hari ini sama sekali nggak masuk ke otak gue, karena gue lagi sibuk dengan pikiran lain di otak gue.

Tuk... Tuk.. Tuk...

Gue ngetukin jari gue ke meja. Gue lagi mikirin kejadian kemarin. Kejadian dimana seorang Lee Taeyong  membohongi gue.

"Hhhhh...." gue menghelah nafas, karena bingung atas sikap Taeyong yang mendadak rada aneh menurut gue.

'Mau lo apa sih Yong?'

"Woy lo kenapa? Ko kayak bingung gitu?" tanya Jennie yang heran ngelihat gue yang bolak-balik ngehela nafas dan mengubah-ubah posisi duduk gue.

"Gue nggak papa ko." ucap gue.

Entah kenapa gue nggak bisa berhenti untuk tidak memikirkan kejadian kemarin. Ada rasa senang sekaligus rasa kecewa di perasaan gue. Senang karena Taeyong nge-relain waktunya buat gue, dan kecewa karena dia bohong soal 'jamkos' kemarin. Kenapa dia nggak jujur aja gitu ke gue. Kenapa harus bohong?

Tok... Tokk...

"Permisi pak, Lalisa di suruh ke ruang BK sekarang." ucap seorang laki-laki dari luar kelas gue. Gue nggak tau siapa yang manggil karena gue belum liat wujud orang itu. Tapi dari suaranya gue kayak nggak asing gitu.

"Lisa, kamu di suruh ke ruang BK sekarang." ucap pak Chanyeol.

Gue langsung berdiri dari kursi dan berjalan santai. Seketika bisik-bisik tetangga pun mulai bersahutan.

Saat gue udah sampai di luar pintu kelas, gue terkejut melihat siapa yang manggil gue tadi.

Reaksi dia beda dengan gue, dia malah tersenyum manis ke arah gue. Tapi gue tidak berminat untuk membalas senyumnya. Gue memilih berjalan lebih dulu meninggalkan dia. Tapi setelah itu Taeyong menyusul dan mensejajarkan langkahnya dengan gue.

Yah, Taeyong lah yang memanggil gue tadi.

Masih hening karena tidak ada yang berniat untuk membuka suara untuk sekedar basa-basi. Tapi tak lama kemudian Taeyong bersuara membuka obrolan di antara kita.

"Kita akan membicarakan soal lomba olimpiade. Karena lombanya tinggal 3 hari lagi." ucapnya.

Gue menghentikan langkah gue. Dan menatap Taeyong.

"PEMBOHONG." ucap gue penuh penekanan.
Taeyong menggernyitkan dahinya bingung atas ucapan gue.

"Maksud lo?"

"Lo kemarin bohongin gue kan?"

"Kemarin? Soal apa?"

"JAMKOS."

Taeyong sempat terdiam, tetapi setelah itu mimik mukanya berubah jadi gugup.

"Ahhh... I-itu... Soal itu, a-anu.... Emm... Gue nggak bermaksud...."

"Harusnya lo nggak usah bohong, apa salahnya sih ngomong jujur?" potong gue.

"Sorry, lo marah sama gue?"

"Nggak, cuman kesel aja sama sikap lo."

"Maafin gue yah Lis. Gue nggak bakal bohong lagi ke elo." ucapnya dengan ekspresi melas.

Gue cuman ngangguk sebagai jawaban dari permohonannya. Lalu kami kembali melanjutkan perjalanan ke ruang BK.

✴✴✴

"Kalian sudah mempersiapkan diri kan untuk lomba hari sabtu depan?" tanya bu Taeyeon.

Gue sama Taeyong cuman ngangguk.

"Sudah bu, bahkan kami berdua belajar bersama." ucap Taeyong blak-blakan.

Emang harus ya, laporan soal hal yang sama sekali nggak penting? Hhh... Dasar bodoh!

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang