Saat ini gue lagi ada di meja makan menyantap hidangan yang sudah tersaji rapi. Gue belum sempat mengobrol sama mamanya Taeyong karena tadi beliau langsung mempersilahkan gue untuk makan terlebih dahulu.
Di meja makan hanya ada Taeyong, mamanya, dan gue. Yah kita memang hanya bertiga. Gue nggak nemuin papanya Taeyong di sini. Entah lah, mungkin beliau sedang kerja. Mungkin. Gue hanya menebak. Dan gue juga nggak tau, entah Taeyong ini anak tunggal atau dia punya saudara lain. Gue nggak mau kepoin hidup orang, cukup Taeyong aja yang kepoin gue.
"Ekheem..." mamanya Taeyong berdehem.
"Gimana Lis, enak makanannya?" tanya mama Taeyong ramah.
Gue balas dengan senyum ramah sambil ngangguk. Astaga, gue nggak sopan yah, bukannya ngejawab malah senyum sambil ngangguk. Lihat, betapa bodoh gue. Kegugupan membuat mulut gue sulit untuk mengeluarkan kata-kata.
"Yeeeuuhhh.... Di jawab dong. Malah senyum-senyum." lagi-lagi si Terong berkomentar.
"Yongi, kamu nggak boleh ngomong gitu. Mungkin Lisa masih malu ya?"
Tunggu!
Yongi?
"Mpppff.." gue menahan tawa gue sebisa mungkin. Entah kenapa sebutan Yongi sedikit lucu menurut gue.
Panggilan Yongi itu imut. Nggak cocok sama mukanya Taeyong yang judes dan dingin kayak kutub utara...
"Ma, jangan panggil Yongi, panggil TY aja." Taeyong merajuk. Mungkin tadi dia melihat gue yang sengaja menahan tawa.
"Isshh... Kamu ingat nggak? Kan kamu sendiri yang pengen di panggil Yongi. Kata kamu biar kelihatan imut." mamanya Taeyong mencoba menahan tawanya.
"Bhahahaha...." tawa gue meledak begitu saja. Bodo amat dah, gue nggak tahan pengen ketawa.
Dan beruntungnya lagi, mamanya Taeyong juga ikutan ketawa. Sedangkan Taeyong merengut.
"Serius tan-"
"Mama. Panggil mama. Okay!"
"Ng-i-iya ma." ucap gue ragu.
"Kita lanjutin makan dulu. Habis itu kita ngobrol-ngobrol. Mama pengen tau banyak hal tentang kamu." ucap mama Taeyong.
Deg!
Banyak hal?
Hhh... Semoga aja Ny. Lee ini tidak bertanya yang aneh-aneh. Terutama tentang keluarga gue.
----
Selesai makan, kita bertiga beralih ke ruang tamu. Gue sama mamanya Taeyong duduk di satu sofa yang sama. Sedangkan Taeyong memilih duduk di sofa lain yang berhadapan arah dengan tempat duduk gue dan mamanya."Sebelumnya mama minta maaf, ayahnya Taeyong nggak bisa ikut ngumpul. Beliau sedang ada urusan kerja. Udah satu minggu dia nggak pulang." ucap mama Taeyong sambil mengerucutkan bibir.
Astaga, mamanya Taeyong benar-benar berekspresif. Beda sama anaknya yang kaku.
"Oh iya, kata Taeyong Lisa bisa masak yah?" ucapnya sambil menarik tangan gue antusias.
"Bisa ma, tapi hanya masakan tertentu." jawab gue sekenanya.
Sebadung-badungnya gue, gue masih bisa masak. Yah walau pun hanya beberapa masakan saja. Atau lebih tepatnya masakan yang mudah di masak.
"Wahhh.... Udah cantik, manis, tinggi, jago masak lagi. Selera Yongi, luar biasa."
Puji mama Taeyong yang membuat gue tersipu malu. Sekilas gue melirik Taeyong. Pas gue liat, si Taeyong berlagak seolah-olah hendak muntah setelah mendengar mamanya memuji gue.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Teen FictionBaca gak? Baca gak? Baca lah... Masa nggak... :v #220817 #slow_update...