Q

934 97 9
                                    

Jennie dan Yuta mengantarkan Lisa sampai ke UKS. Mereka bertiga masuk ke dalam kamar UKS dan membantu Lisa untuk rebahan di ranjang UKS.

Sebenarnya Lisa sedikit ogah untuk di antar ke UKS karena menurut dia luka yang di alaminya tidak seberapa.

Lisa rasa kedua sahabatnya ini sudah berlebihan.

"Ck, lo berdua berlebihan tau gak. Orang gue cuman luka ringan gini sampek di bawa ke UKS." gerutu Lisa pada kedua sahabatnya itu.

"Berlebihan apanya? Lo gak liat, muka lo bonyok gitu. Pipi lo bengkak, dan sudut bibir lo luka. Dan menurut lo itu luka ringan? Gila lo Lis!" Jennie tak habis pikir dengan ucapan enteng Lisa barusan. Karena bagi Jennie, luka seperti itu cukup serius untuk ukuran wanita.

Sedangkan Yuta hanya diam dan mendengarkan kedua sahabat ceweknya yang saling mengomel.

"Luka kecil kayak gini gak bakal bikin orang mati Jen." lagi-lagi Lisa bersikeras meyakinkan sahabatnya bahwa dirinya benar-benar tidak apa-apa.

"Udah deh, lo nurut aja sama kita. Yut tolong ambilin salep di kotak P3K!" pintah Jennie.

Yuta pun beranjak keluar kamar UKS guna mengambil saleb yang Jennie pintakan.

Setelah Yuta menemukan salep yang ia cari, Yuta kembali kedalam kamar UKS dan menyerahkan salep itu kepada Jennie.

"Nih!" Yuta memberikan saleb itu kepada Jennie.

Jennie membuka penutup salepnya dan dia mulai mengobati sudut bibir Lisa yang terluka.

Lisa sedikit meringis kesakitan saat jari Jennie yang terdapat salep di atasnya mengenai sudut bibirnya.

"Pelan-pelan dong Jen. Pedih tau!" omel Lisa sambil mencekal tangan Jennie menghentikan pergerakan tangan Jennie yang mengobati sudut bibirnya.

Jennie mendengus kesal, pasalnya Jennie sudah sepelan mungkin saat mngolesi sudut bibir Lisa.

"Gue udah pelan Lis. Lagian lo sendirikan yang tadi bilang kalo luka lo ini luka ringan." Jennie kembali mengobati sudut bibir Lisa.

Lisa sedikit mengerucutkan sudut bibirnya karena kesal.
Setelah Jennie selesai mengobati Lisa, Jennie dan Yuta pamit untuk kembali ke kelasnya.

"Lah, gue di tinggal sendiri nih?"
Tanya Lisa.

"Ya iyalah, masak gue harus nemenin lo disini. Emang lo bayi?" ucap Jennie jengkel.

"Gak asik lo berdua. Harusnya kalian nemenin gue. Masak iya gue sendiri di tempat sesepi ini."

"Alay lo Lis, udah deh gak usah nge-drama. Gue nggak mau bolos pelajaran. Otak gue nggak secanggih lo. Yang ada gue tambah gobs nanti." ucap Jennie

Lisa beralih menatap Yuta, karena hanya Yuta satu-satunya yang dia harapkan saat ini. Lisa mencoba memasang puppy eyes-nya berharap hati Yuta luluh.

"Gak usah natep gue kayak gitu, jijik tau gak. Gue gak masalah kalo bolos." ucap Yuta dan berhasil membuat bibir Lisa melengkung ke atas dan mata Lisa berbinar-binar.

"Tapi yang jadi masalah, gue nggak mau berduan sama lo di UKS. Nanti gue di kira ngapa-ngapain lo lagi." ucap Yuta acuh.

"Terus?" tanya Lisa harap-harap cemas.

"Ya gue balik ke kelas bareng Jennie. Tenang aja Lis, nanti pas jam istirahat kita kesini lagi jemput lo." ucap Yuta lagi.

Seketika Lisa langsung murung, dan tiduran di ranjang. Lisa manarik selimut sampai menutupi bagian kepalanya.

"Ya udah deh sana pergi!" Lisa kesal dan mengusir kedua sahabatnya.

Yuta dan Jennie malah tertawa dengan sikap konyol Lisa yang seperti anak kecil.

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang