H a p p y R e a d i n g
* * *
BERULANG kali aku mendengus keras. Rasa bosan tak berhasil juga aku singkirkan sedari tadi. Beginilah nasibku jika seminggu menjelang Ulangan Kenaikan Kelas; sengsara.Aku melempar pensil yang aku genggam, lalu menjatuhkan kepala di atas buku yang terbuka seraya menghela napas panjang.
Aku ini gadis yang tidak suka belajar, tapi entah kenapa Mama begitu cerewet untuk menyuruhku belajar sampai ponselku disita hingga UKK berakhir. Padahal percuma saja, tidak akan masuk.
"Hape...," Aku merengek pelan. Rasanya ada yang kurang jika pagi ini tidak menstalk akun dia yang penuh dengan fotonya yang begitu manis itu.
Hingga samar-samar, aku mendengar suara Alsya yang tengah merengek pada seseorang dengan manjanya. Lantas, keningku berkerut tipis.
"Trus gue gimana?" Aku mengangkat kepala. Mendapati dia melangkah masuk kelas bersama Alsya yang menggenggam lengannya.
Beberapa detik aku bertatap mata dengannya, namun aku segera berpaling. Pura-pura sibuk membaca buku.
"Ya gak gimana-gimana, Sya." Dia berkata seraya terus berjalan ke arah mejanya yang terletak di pojok kelas.
"Trus hubungan kita gimana, Dan?"
Deg.
Aku refleks menatap papan tulis, terdiam mencerna maksud hubungan yang Alsya lontarkan. Apa selama ini, mereka memang benar pacaran?
Sayangnya, telingaku tak cukup jeli untuk mendengar jawaban yang dia ucapakan tiga detik setelah Alsya selesai berucap. Suaranya terlalu lembut dan pelan sehingga aku tak mampu mendengar. Samar dan tak jelas.
Aku sedikit menoleh, melirik ke arah mereka yang mengobrol tanpa peduli sekeliling yang mungkin saja diam-diam memperhatikan 'kan?
"Udah keputusan bokap, Sya. Gue gak bisa nolak." kata dia terkesan datar seraya melengkah keluar kelas. Tentu dengan Alsya yang sibuk mengekor.
"Lagi pula di sana gue gak selamanya, 'kan? Gue bakalan balik lagi, ne--"
Aku terdiam. Sayangnya telingaku tak mampu mendengar lanjutan ucapannya. Dia dan Alsya sudah menghilang dari kelas. Melanjutkan obrolannya yang sepertinya serius itu.
Sungguh, aku tidak bisa untuk tidak penasaran.
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
are you in love with me?
Historia CortaKamu, Zidan Alkavi. Laki-laki misterius yang tidak pernah bisa aku baca apa isi hatimu. Kamu terlalu abu-abu. Dan kamu terlalu mahir untuk membuatku terus terombang-ambing dalam ketidakpastian yang menyakitkan. "Bila kamu udara, bagaimana aku bisa...