[15] Akhir dari semua cerita [End]

3.7K 371 48
                                    

H a p p y R e a d i n g

* * *


UNTUK Zoyana.

Aku meraih surat berwarna biru langit itu. Lalu meneliti seraya memikirkan kemungkinan siapa pengirim surat ini.

Apa mungkin dia?

Mungkin, dari pada aku sibuk menerka-nerka, lebih baik aku membuka dan segera membacanya.

Aku tidak ingin penasaran lebih lama lagi. Cukup sebulan kemarin, setiap hari yang aku lewati selalu dihantui rasa penasaran karena kalimat yang dia ucapkan waktu itu.

Untuk Zoya, teman SMA terindah yang pernah gue punya.

Nggak ada kata yang bisa gue sampaikan selain maaf dan terima kasih.

Terimakasih atas arti yang lo kasih di hidup gue. Dan maaf atas semua hal yang (mungkin) pernah meninggalkan luka di hati lo.

Gue paham akan semua sinyal yang lo kasih. Gue mengerti akan semua rasa yang lo punya, Zo. Dan gue sangat berterimakasih untuk itu.

Sayangnya, laki-laki ini terlalu pengecut, Zoya.

Dia memilih bungkam untuk menjaga sebuah persahabatan. Dan memilih diam hanya karena tak berani mengambil resiko akan jauhnya jarak yang memisahkan.

Sekali lagi, laki-laki ini meminta maaf. 

Gue pamit, Zo.

Semoga nanti, waktu berbaik hati, mau menemukan dua hati ini lagi.

Dari, Zidan Alkavi.

Aku terdiam, mencerna kata demi kata yang dia tulis dengan rapi di surat ini.

Hingga tidak sadar, satu cairan bening mulai meleleh di pelupuk mata. Mewakili perasaanku yang entah bagaimana rasanya.

Aku senang dia membalas perasaanku, menjawab pertanyaan yang bersarang lama di dalam kepala.

Tapi aku kecewa, kenapa dia memilih menjaga hati Alsya, padahal dia tau aku juga menderita karenanya?

Dan di satu sisi, aku merasa sedih karena rinduku yang menumpuk dalam dada. Aku ingin menatapnya sebelum dia pergi entah kemana.

Dan lagi, aku berharap, semoga waktu mau mempertemukan lagi, suatu hari nanti.

TAMAT•

Finnaly!
Akhirnya cerita ini kelar juga, huft.

Terima kasih banyak buat yang udah baca cerita ini yang masih banyak banget kekurangannya.

Kalian semua luar biasa!❤

Maaf ya kalo cerita ini bikin bingung, atau gimana gitu.*bisa komentar di sini, asal yang sopan ya(:* Kalo dari aku pribadi sih, cerita ini terkesan terlalu cepet(?) Pengen aku panjangin, cuma ada sesuatu gitu lah intinya:(

Aku juga ngerasa tokoh dia, atau Zidan ini gak ada misteriusnya banget:( gak biasa soalnya buat karakter begitu, wkwkw. Jadi, maafin ya(?)

Oiya, sebenernya, inti yang pengen aku sampein dari cerita ini adalah; jangan terlalu berharap lebih sama seseorang. Gak tau deh, nyampe apa gak. Tapi semoga aja nyampe ya:p

Hmm, dah deh ngocehnya.

See you soon!

Love, Vanillopa

are you in love with me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang