H a p p y R e a d i n g
* * *
SEPERTI dugaanku, dia akan kembali seperti ini; bertingkah seolah tidak mengenal. Hanya tatapannya yang terus tertuju ke arahku. Tapi bibirnya selalu terkunci rapat. Enggan untuk menyapa, atau sekadar melempar senyum.
Aku sampai lelah sendiri menanyakan hal yang tidak kunjung aku dapatkan jawabannya; Untuk apa dia bersikap tak acuh seperti ini?
Aku menghela napas, kedua mataku masih saja setia mencuri pandang ke arahnya yang tengah sibuk berbincang ria dengan Alsya--si bendahara kelas yang selalu terlihat begitu akrab dengannya.
Terkadang, rasa cemburu itu sering menghinggap di hatiku.
Aku segera berpaling ketika Alsya bergerak menuju ke arahku. Berpura-pura sibuk pada ponsel.
"Hai Zoya!" Alsya menyapa seraya mendaratkan bokongnya di kursi depanku. "Punya Instagram gak?" Aku mengangguk. "Namanya apa?"
"Er.zoya."
Alsya menatapku riang, "Okay, follback ya!"
Aku membuka aplikasi Instagramku, lalu menerima request pertemanannya. "Udah."
Alsya tersenyum semringah, "Okay, makasih ya!" katanya riang lalu beranjak pergi keliling kelas. Mungkin ingin mempromosikan akun barunya itu.
Terlanjur membuka Instagram, aku berniat ingin menstalk akun dia yang tidak pernah bosan aku lihat. Dan juga sebagai hiburan. Karena ada fotoku yang berdua dengannya waktu kartinian minggu lalu.
Dan faktanya, hatiku mencelos ketika foto itu ternyata sudah dia hapus. Bukankah, tadi dia bilang, jika dia tidak jadi menghapus fotonya?
Refleks, aku menoleh ke arahnya. Dia tengah memainkan ponsel. Lalu detik berikutnya, dia menoleh ke arahku. Melempar tatapan yang sama sekali tak aku mengerti maksudnya.
Lantas aku segera berpaling. Merasakan sentilan kecil yang baru saja aku terima beberapa detik lalu.
Lagi-lagi hatiku kembali bertanya, apa selama ini hanya aku saja yang terlalu berharap?
* * *

KAMU SEDANG MEMBACA
are you in love with me?
NouvellesKamu, Zidan Alkavi. Laki-laki misterius yang tidak pernah bisa aku baca apa isi hatimu. Kamu terlalu abu-abu. Dan kamu terlalu mahir untuk membuatku terus terombang-ambing dalam ketidakpastian yang menyakitkan. "Bila kamu udara, bagaimana aku bisa...